Beda Arah, Saham Prima (PMUI) Sentuh ARB Saat Debut
Saham PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) menyentuh batas auto reject bawah (ARB) saat listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
IDXChannel - Saham PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) menyentuh batas auto reject bawah (ARB) saat listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kondisi ini bertolak belakang dengan pergerakan tiga saham IPO lainnya yang menyentuh batas auto reject atas (ARA).
Hingga pukul 09.50 WIB, saham emiten distributor produk XL itu turun 15 persen ke Rp153 dengan 1,32 juta lot saham dijual dengan nilai transaksi Rp20,6 miliar. Saat ini, terdapat antrean sebanyak 520 ribu lot untuk keluar (offer).
“Ini merupakan suatu milestone yang sangat berarti bagi kami. Suatu perjalanan yang panjang untuk mencapai titik ini,” kata Direktur Utama PMUI, Agus Susanto di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Dalam IPO yang digawangi Korea Investment & Sekuritas Indonesia (BQ) ini, perseroan melepas 1,16 miliar saham atau 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran tersebut, perseroan meraup dana Rp208,80 miliar.
Perseroan akan menggunakan sebesar 26,76 persen dana hasil IPO untuk pembelian tanah dan bangunan milik pihak afiliasi yaitu Agus Susanto yang merupakan direktur utama sekaligus pemegang saham perseroan. Tanah dan bangunan tersebut berlokasi di Cirebon, Jawa Barat.
Kemudian, 29,73 persen akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada anak usaha yaitu PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM) dengan suku bunga 9 persen dan tenor 5 tahun.
Tanda-tanda IPO PMUI yang kurang positif mulai terlihat sebelum listing. Masa penawaran (offering) hanya menyerap sekitar 25 persen dari target meski akhirnya perusahaan turun tangan dan seluruh saham yang ditawarkan terserap.
Selain itu, BEI mencatat penjatahan efek saham PMUI diberikan penuh kepada investor (full allotment). Artinya, nilai pemesanan investor sama dengan yang diperoleh. Hal ini memicu distribusi barang saat listing.
(Rahmat Fiansyah)