MARKET NEWS

Beda Nasib Dolar AS dan Euro Sikapi Kenaikan Harga Energi dan Risalah The Fed

Taufan Sukma/IDX Channel 07/07/2022 06:53 WIB

Lonjakan harga energi menebar sejumlah kekhawatiran di zona Eropa seiring semakin ketatnya permintaan di sana.

Beda Nasib Dolar AS dan Euro Sikapi Kenaikan Harga Energi dan Risalah The Fed (foto: MNC Media)

IDXChannel - Menyusutnya pasokan di sejumlah negara produsen yang membuat harga energi kembali melambung tinggi disikapi berbeda oleh dua mata uang utama dunia, Dolar Amerika Serikat dan Euro Eropa.

Nilai tukar meroket ke level tertinggi baru dalam 20 tahun terakhir pada akhir perdagangan Rabu (6/7/2022), atau Kamis (7/7/2022) pagi waktu Indonesia. Sedangkan Euro justru tersungkur ke level terendah baru dalam dua dekade terakhir dengan alasan yang sama.

Lonjakan harga energi menebar sejumlah kekhawatiran di zona Eropa seiring semakin ketatnya permintaan di sana, sehingga menjadi tekanan utama laju Euro, namun sekaligus memperkuat daya tarik dolar AS sebagai safe haven.

Telah dirilisnya risalah pertemuan BanK Sentral AS (Federal Reserves/The Fed) juga membuat pergerakan dolar AS dan Euro berbeda haluan. Indeks dolar AS melesat ke atas 107 seiring posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia lainnya. Sedangkan Euro justru terbenam di bawah 1,02 dolar, level terendah kedua pasca Desember 2002.

Dolar dan euro sedikit berubah setelah rilis risalah dari pertemuan Federal Reserve pada Juni, ketika bank sentral AS menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin dalam upaya untuk menahan inflasi.

"Dolar menguat karena harga energi tinggi dan The Fed telah menaikkan suku bunga lebih cepat dibanding bank-bank sentral lainnya. Anda memiliki faktor makro tradisional sebagai pendorong penguatan," ujar Kepala Strategi Perdagangan Makro Global Credit Suisse, Shahab Jalinoos.

Menurut jalinoos, AS merupakan pengekspor energi bersih, sehingga lonjakan harga energi tentu berbanding lurus dengan penguatan dolar AS. Sedangkan pada saat yang sama bayang-bayang defisit pasokan menjadi sandungan utama bagi pergerakan Euro.

Indeks dolar naik 0,498 persen menuju 107,04, dengan euro turun 0,8 persen ke level 1,0184 dolar. Indeks mencapai tertinggi 107,27 dan euro merosot 1,0 persen ke level terendah 1,063 dolar di awal sesi. (TSA)

SHARE