Begini Cara Menghadapi Koreksi Negatif Saham Bagi Investor Pemula
Bagaimana cara menghadapi koreksi negatif saham bagi investor pemula?
IDXChannel – Bagaimana cara menghadapi koreksi negatif saham bagi investor pemula? Pasar saham selalu bergerak secara dinamis. Banyak hal yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham.
Sentimen positif dapat mendongkrak harga saham. Sebaliknya, sentimen negatif bisa menyebabkan harga saham turun.
Pengertian Koreksi Saham
Koreksi harga saham adalah penurunan harga saham atau keseluruhan indeks saham sebesar 10% hingga 20%. Kondisi ini sering terjadi ketika harga saham sedang naik atau meroket.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gejolak perekonomian hingga permasalahan tata kelola perusahaan. Ini termasuk keadaan yang tidak terduga seperti pandemi virus corona. Faktanya, penyebab koreksi tersebut sangat berdampak hingga membuat pelaku pasar saham mempertimbangkan kembali investasinya.
Kekhawatiran mengenai kenaikan harga saham lebih lanjut dapat menyebabkan penyesuaian sentimen. Investor institusional yang memiliki kekhawatiran serupa pasti ingin menghindari hal ini dengan menjual sahamnya.
Investor individu juga panik akibat penurunan tajam saham-saham utama dan mengambil tindakan serupa. Banyak investor kemudian akan mempertimbangkan prospek penurunan harga saham terhadap keadaan perekonomian.
Kalau hasilnya bagus, tidak diragukan lagi itu peluang untuk membeli dengan harga murah. Dari sini, harga saham kembali naik dan “koreksi” pun dimulai.
Cara Menghadapi Koreksi Saham
Koreksi saham bisa berakhir dengan kenaikan harga kembali atau malah dilanjutkan bear market. Berikut cara menghadapi koreksi saham jika sewaktu-waktu terjadi:
1. Identifikasi penyebab perbaikan.
Terlepas dari apakah kondisi ekonomi atau perusahaan mempengaruhi harga saham, orang pintar harus mengetahui apakah suatu koreksi akan cepat pulih atau memburuk.
2. Pahami profil risiko Anda.
Dengan mengalokasikan aset sesuai dengan tingkat toleransi risikonya, orang yang bijaksana dapat menghindari perdagangan yang sembrono. Misalnya, menjual berdasarkan dorongan emosional atau mengubah strategi investasi saat penyesuaian.
3. Siapkan uang untuk saham dengan potongan harga.
Koreksi adalah saatnya membeli saham dengan harga murah. Sisihkan penghasilan utama atau sekunder Anda untuk saat ini. Hindari mengambil pinjaman dari kenalan atau broker kredit.
4. Evaluasi dan penyeimbangan kembali portofolio.
Pada titik tertentu, Anda mendekati akhir masa investasinya dan perlu merealokasi portofolionya ke aset yang stabil. Selain itu, penyeimbangan ulang tahunan membuat semua aset investasi Anda lebih terkendali dari risiko. (SNP)