Begini Cara Mengukur Saham Murah atau Mahal, Investor Pemula Wajib Tahu
Cara mengukur saham murah atau mahal perlu diketahui oleh investor. Pasalnya, investasi saham saat ini tengah naik daun dan banyak diminati.
IDXChannel – Cara mengukur saham murah atau mahal perlu diketahui oleh investor. Pasalnya, investasi saham saat ini tengah naik daun dan banyak diminati.
Valuasi saham menjadi hal penting yang perlu dipertimbangkan untuk melihat harga saham yang wajar. Saham murah atau undervalue kerap menjadi pilihan banyak investor di pasar modal.
Meski demikian, murah tidaknya saham ini tentunya bukan satu-satunya indikator yang harus dipertimbangkan dalam membeli saham untuk investasi. Lantas, bagaimana cara mengukur saham murah atau mahal? Simak penjelasan lengkapnya sebagai berikut.
Cara Mengukur Saham Murah atau Mahal
Pada dasarnya, dalam mengukur saham murah atau mahal tidak ada satu metode tunggal yang dapat memberikan gambaran harga sepenuhnya. Meski demikian, Anda bisa menentukan murah tidaknya saham ini melalui beberapa metode yang umum yakni dengan melihat Price to Book Value (PBV) dan Price to Earnings Ratio (PER) dari saham tersebut.
1. Price to Book Value (PBV)
Book value atau nilai buku merupakan nilai sebuah aset dengan sejumlah penyusutan nilai yang dibebankan selama masa penggunaan aset tersebut. Nilai buku ini kerap digunakan untuk menganalisis harga sebuah saham.
Melakukan analisis harga saham ini dilakukan dengan menghitung rasio Price to Book Value (PBV) dari suatu saham. PBV adalah rasio yang diperoleh dari membandingkan harga saham dan ekuitasnya atau kerap disebut Rasio Harga Pasar per Nilai Buku (H/NB). PBV digunakan untuk menilai apakah harga saham dari sebuah perusahaan tergolong murah atau mahal.
Cara menghitung nilai PBV adalah dengan membandingkan harga saham dan book value perusahaan. Sementara itu, book value (BV) diperoleh dari jumlah ekuitas dibagi dengan lembar saham yang beredar. Berikut rumus perhitungan PBV yang perlu Anda pahami.
- Book Value per Share (BVPS) = Nilai ekuitas perusahaan / jumlah saham beredar
- Price to book value (PBV) = Harga saham saat ini / Nilai buku per lembar saham
Semakin besar nilai PBV, menandakan bahwa saham tersebut memiliki harga pasar di atas sektornya. Sebaliknya, semakin kecil nilai PBV, maka semakin murah harga saham tersebut. Biasanya, jika nilai PBV kurang dari 1, maka saham tersebut bisa dikatakan murah. Namun, jika PBV melebihi 1, maka harga saham tersebut terbilang mahal.
2. Price to Earnings Ratio (PER)
Selain dilihat dari nilai Price to Book Value (PBV)-nya, cara mengukur saham murah juga bisa dilihat dari nilai Price to Earnings Ratio (PER) saham tersebut. PER merupakan rasio yang mengukur hubungan antara harga saham dan laba per lembar saham yang dihasilkan oleh perusahaan.
Semakin rendah rasio PER ini, maka semakin murah harga saham dibandingkan dengan pendapatan perusahaan. Namun, penting juga untuk membandingkan PER dengan perusahaan sejenis di sektor yang sama agar dapat memperoleh perspektif yang lebih baik.
Dalam perhitungan valuasi saham dengan nilai PER, Anda bisa menggunakan rumus berikut.
PER = Harga Saham (Price) : Laba Bersih per Lembar Saham (Earning per Share/EPS)
Dari rasio PER ini, Anda dapat melihat bahwa semakin rendah atau kecil nilai PER maka harga sahamnya semakin murah dan investor dapat lebih cepat balik modal. Sebaliknya, semakin tinggi nilai PER suatu saham, maka harganya bisa dikatakan semakin mahal dan perlu waktu lebih lama untuk balik modal. Rasio PER ini dapat menunjukkan harga saham yang murah dan berpotensi mengalami kenaikan harga saham ke depannya.
Nah, itulah cara mengukur saham murah atau mahal yang perlu Anda pahami sebelum berinvestasi di pasar modal.