MARKET NEWS

Begini Langkah Strategis BEI Ramaikan Perdagangan Karbon di Indonesia

Cahya Puteri Abdi Rabbi 24/10/2023 16:02 WIB

BEI sebagai penyelenggara perdagangan telah menyiapkan strategi untuk meramaikan bursa karbon yang telah resmi diluncurkan sejak 26 September 2023.

Begini Langkah Strategis BEI Ramaikan Perdagangan Karbon di Indonesia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perdagangan karbon di Indonesia masih belum ramai sejak diluncurkan pada 26 September 2023. Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara perdagangan bursa karbon telah menyiapkan strategi untuk mengatasinya.

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Bursa Efek Indonesia (BEI), Ignatius Denny Wicaksono mengatakan, untuk semakin meramaikan perdagangan di bursa karbon, pihaknya menyiapkan sejumlah langkah antara lain dengan memperluas sektor perdagangan karbon.

Selain itu, lanjut Denny, BEI juga sedang melakukan kajian atas usulan brokerage untuk sekuritas. Nantinya, para perusahaan sekuritas yang merupakan Anggota Bursa (AB) dapat berpartisipasi sebagai perantara perdagangan karbon di bursa karbon.

“Dengan dibantu Anggota Bursa, harapannya akan semakin meningkat dan ramai perdagangan di bursa karbonnya,” kata Denny di Hutan Kota Plataran Jakarta pada Selasa (24/10/2023).

Terkait brokerage, Denny menjelaskan bahwa hal tersebut masih merupakan konsep yang sedang dikaji. Meski demikian, ia menyebut terdapat sejumlah perusahaan sekuritas yang sudah memberikan jasa perdagangan bursa karbon.

“Ada beberapa sekuritas lain yang sudah siap, tapi belum ada kebijakannya,” imbuh Denny.

Lebih lanjut, pada periode 26 September sampai 29 September 2023, transaksi bursa karbon mencapai Rp29,21 miliar dengan volume unit karbon yang diperdagangkan yakni 459.953 ton co2 ekuivalen. terdapat 16 pelaku perdagangan, yang terdiri dari satu penjual yaitu PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE dan 15 perusahaan pembeli.

Sementara itu, terkait kabar sepinya transaksi di bursa karbon, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, meminta untuk tidak membandingkan transaksi perdagangan di bursa karbon dengan transaksi perdagangan di pasar ekuitas.

“Ini bukan perdagangan yang spekulasi jual beli dalam satu hari akan keluar. Kalau dilihat dari perkembangan yang ada dan kami evaluasi berkala, ini menunjukkan perkembangan yang cukup baik,” pungkas Inarno. 

(FRI)

SHARE