Begini Strategi SUN Energy Usai Raih Pendanaan Rp500 Miliar
Perusahaan pengembang proyek tenaga surya nasional SUN Energy menyiapkan sejumlah strategi usai meraih pendanaan sebesar Rp500 miliar.
IDXChannel - Perusahaan pengembang proyek tenaga surya nasional SUN Energy menyiapkan sejumlah strategi usai meraih pendanaan sebesar Rp500 miliar dari PT Bank Permata Tbk (BNLI).
Group Head Corporate Finance SUN Energy Vicky Lono mengatakan, perusahaan sedang fokus menggarap proyek energi terbarukan dengan kapasitas 80 megawatt.
Fasilitas pendanaan dari Bank Permata dinilai strategis untuk mendukung proyek yang rencananya akan berlangsung selama 12 bulan ke depan.
“Kita signing itu pada bulan Februari, jadi prosesnya sangat cepat untuk akselerasi. Proyek 80 megawatt ini menunjukkan antusiasme pasar terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Surya,” kata Vicky dalam Power Breakfast Create Up IDX Channel, Rabu (20/3).
Kesadaran terhadap penggunaan energi terbarukan untuk sektor komersial dan industri telah menjadi norma di kalangan pelaku usaha untuk ikut membantu dalam mengurangi emisi karbon global, sekaligus mengurangi beban penggunaan listrik.
Tak hanya dipengaruhi oleh ‘pressure’ investor hingga pemangku kebijakan, Vicky menilai ini timbul dari kesadaran masyarakat terhadap energi yang dikonsumsi.
“Kami cukup apresiasi terhadap PermataBank, karena yang dulunya ranah pembiayaan menjadi ranah dominasi dari lembaga asing, sekarang sudah menjadi semacam atraksi dari lembaga keuangan lokal,” paparnya.
Sebelumnya pihak Bank Permata menyebut implementasi pendanaan hijau ini merupakan bagian dari komitmen bank dalam upaya memitigasi risiko iklim dan mengurangi emisi karbon dalam aktivitas perbankan.
“Kerja sama yang terjalin bersama SUN Energy merupakan salah satu komitmen strategis dalam meningkatkan pembiayaan ramah lingkungan, dengan melibatkan klien untuk mendorong praktik berkelanjutan dan mendukung transisi mereka menuju rendah karbon dan strategi iklim yang tangguh,” kata Chief Corporate Banking Bank Permata Evi Hiswanto pada akhir Februari 2024.
(DES)