MARKET NEWS

BEI Catat 9 Perusahaan Masih Antre IPO hingga Akhir Desember 2025

Shifa Nurhaliza Putri 23/12/2025 11:41 WIB

Hingga 19 Desember 2025, telah tercatat 26 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan total dana dihimpun mencapai Rp18,11 triliun.

BEI Catat 9 Perusahaan Masih Antre IPO hingga Akhir Desember 2025. (Foto: Doc. MNC Group)

IDXChannel – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pipeline pasar modal yang tetap solid hingga 19 Desember 2025, baik dari sisi pencatatan saham, penerbitan obligasi, maupun aksi korporasi berupa rights issue. Data ini menunjukkan pasar modal Indonesia masih menjadi sumber pendanaan strategis bagi dunia usaha lintas sektor.

Hingga 19 Desember 2025, telah tercatat 26 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan total dana dihimpun mencapai Rp18,11 triliun. Sementara itu, terdapat 9 perusahaan yang masih berada dalam pipeline pencatatan saham BEI.

Berdasarkan klasifikasi aset mengacu pada POJK No. 53/POJK.04/2017, pipeline IPO tersebut terdiri dari:
- 2 perusahaan aset skala kecil (di bawah Rp50 miliar),
- 1 perusahaan aset skala menengah (Rp50–250 miliar),
- 6 perusahaan aset skala besar (di atas Rp250 miliar).

Dari sisi sektor, pipeline saham didominasi oleh:
- Basic Materials: 2 perusahaan,
- Financials: 3 perusahaan,
- Energy: 1 perusahaan,
- Technology: 1 perusahaan,
- Transportation & Logistic: 1 perusahaan,
- Industrials: 1 perusahaan.

Komposisi ini menunjukkan sektor berbasis fundamental dan kebutuhan jangka panjang masih menjadi daya tarik utama bagi calon emiten.

Di pasar surat utang atau obligasi, BEI mencatat hingga saat ini telah diterbitkan 178 emisi obligasi dan sukuk (EBUS) dari 79 penerbit, dengan total dana terhimpun sebesar Rp209,4 triliun. Adapun dalam pipeline, terdapat 22 emisi dari 15 penerbit EBUS yang berasal dari berbagai sektor, dengan rincian:

- Basic Materials: 1 perusahaan,
- Consumer Cyclicals: 1 perusahaan,
- Consumer Non-Cyclicals: 1 perusahaan,
- Energy: 4 perusahaan,
- Financials: 5 perusahaan,
- Healthcare: 0 perusahaan,
- Industrials: 2 perusahaan,
- Infrastructures: 2 perusahaan,
- Properties & Real Estate: 2 perusahaan,
- Technology: 0 perusahaan,
- Transportation & Logistic: 0 perusahaan.

Secara proporsi, sektor Energy dan Financials menjadi kontributor terbesar dalam pipeline obligasi, mencerminkan kebutuhan pendanaan jangka menengah–panjang untuk ekspansi dan penguatan struktur modal.

Untuk aksi korporasi seperti right issue, hingga 19 Desember 2025 terdapat 14 perusahaan tercatat yang telah melakukan rights issue dengan total nilai mencapai Rp28,11 triliun. Sementara itu, masih terdapat 1 perusahaan dalam pipeline rights issue BEI yang berasal dari sektor Properties & Real Estate. Tidak terdapat pipeline rights issue dari sektor lain seperti Basic Materials, Energy, Financials, hingga Transportation & Logistic.

Dominasi sektor properti ini mengindikasikan rights issue masih menjadi instrumen utama bagi emiten properti untuk memperkuat permodalan dan menjaga likuiditas di tengah dinamika industri. Secara keseluruhan, pipeline BEI 2025 mencerminkan kepercayaan pelaku usaha terhadap pasar modal Indonesia sebagai sumber pendanaan yang berkelanjutan. Dengan dominasi sektor-sektor fundamental seperti keuangan, energi, dan bahan baku, pasar modal diharapkan tetap berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

(Shifa Nurhaliza Putri)

SHARE