BEI Pelototi Saham MITI dan ASPI, Ini Penyebabnya
Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) dan PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) ke dalam radar pantauan.
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) dan PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) ke dalam radar pantauan.
Hal ini akibat adanya telah terjadi peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).
Diketahui, MITI yang dalam bidang pertambangan granit dan industri minyak dan gas bumi melalui investasi pada anak perusahaan ini mengalami pergerakan harga yang signifikan dalam sepekan, menguat 16,04%. Pada perdagangan Kamis (6/7/2022), saham MITI ditutup menguat 8,85% ke level Rp246.
Sedangkan untuk saham ASPI yang merupakan emiten pengembang properti ini juga mengalami peningkatan harga yang signifikan dalam sepekan, naik 31,43%. Untuk perdagangan kemarin, saham ASPI terpantau ditutup menguat 13,11% ke 276.
"Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham MITI dan ASPI yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," tulis surat yang ditandatangani Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A., Jumat (7/7/2023).
Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal. Informasi terakhir mengenai MITI adalah informasi tanggal 26 Juni 2023 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait penjelasan atas volatilitas transaksi.
Sementara informasi terakhir mengenai ASPI adalah informasi tanggal 15 Juni 2023 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait ringkasan risalah rapat umum para pemegang saham tahunan.
Sebagai informasi, Bursa sebelumnya telah mengumumkan UMA atas perdagangan saham ASPI pada 9 Februari 2023.
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham MITI dan ASPI tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis direksi bursa.
Karena itu, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
(DES)