MARKET NEWS

BEI Rancang Hang Seng dan Nikkei 225 sebagai Underlying Indeks Futures Asing

Dinar Fitra Maghiszha 06/11/2024 14:02 WIB

Bursa regional asing yang potensial menjadi rujukan adalah bursa Hong Kong atau Hong Kong Exchanges and Clearing Limited (HKEX), dan Japan Exchange Group (JPX).

BEI Rancang Hang Seng dan Nikkei 225 sebagai Underlying Indeks Futures Asing (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji pengembangan produk derivatif di pasar modal dalam negeri.

Setelah kontrak berjangka saham (KBS) atau Single Stock Futures (SSF), bursa sedang merancang penerbitan kontrak berjangka indeks atau Index Futures, dengan memakai indeks luar negeri sebagai aset dasar.

Dua bursa regional asing yang potensial menjadi rujukan adalah bursa Hong Kong atau Hong Kong Exchanges and Clearing Limited (HKEX), dan Japan Exchange Group (JPX).

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik menyebut, tak menutup kemungkinkan untuk memakai kedua indeks utama Hang Seng Index (HSI) dan Nikkei 225 (N225).

“Yang feasible utk market buat kita saat ini adalah Hong Kong dan Jepang,” kata Jeffrey di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Selasa (5/6/2024).

Keduanya dipilih karena jam perdagangan yang berdekatan dengan market Indonesia, sehingga potensial untuk dilakukan. Saat ini bursa, ujar Jeffrey, masih berkomunikasi dengan HKEX dan JPX yang memegang lisensi atas indeks.

“Pengembangan produk terus kita lakukan, termasuk indeks futures luar negeri, diskusi dengan pemegang lisensi indeks masih dilakukan,” tutur dia.

Sebagai pengingat, UU Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) merupakan payung hukum atas penerbitan dan perdagangan indeks saham, yang masuk dalam instrumen keuangan.

Terkait market Amerika Serikat alias Wall Street, BEI masih memantau rencana penambahan jam perdagangan. Apabila jam transaksi sejalan dengan market domestik, maka terdapat potensi penggunaan indeks utama seperti S&P 500, Dow Jones Industrial Average, hingga Nasdaq.

“Kalau market US buka 22 jam, kita lihat apakah dinamika pasarnya cukup baik, tidak menutup kemungkinan indeks di US bisa kita pakai utk underlying derivatif,” ujarnya.

Kontrak Berjangka atau Futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu underlying (dapat berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa mendatang. Kontrak indeks merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks saham.

Sejumlah indeks futures di BEI meliputi IDX LQ45 Futures, IDX30 Futures, Basket Bond Futures, dan Indonesia Government Bond Futures.

(DESI ANGRIANI)

SHARE