MARKET NEWS

BEI Siapkan Strategi Khusus Bantu Calon Emiten Go Public

Anggie Ariesta 10/08/2022 17:27 WIB

BEI telah menyiapkan strategi khusus agar semakin banyak perusahaan yang melaksanakan IPO di dalam negeri.

BEI Siapkan Strategi Khusus Bantu Calon Emiten Go Public. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 28 calon emiten dalam pipeline initial public offering (IPO). Seluruh calon emiten itu masih dalam proses menuju pencatatan perdana saham.

Untuk mempercepat proses tersebut, Direktur Utama BEI Iman Rachman menegaskan pihaknya tidak hanya menunggu proses dokumen, tapi secara aktif mempersiapkan edukasi. Dengan begitu, lebih banyak perusahaan yang melantai di Bursa.

"Kami menyiapkan pengetahuan bagi perusahaan yang mau IPO dengan tenaga pengajar dan profesi penunjang untuk membantu perusahaan," ungkap Iman dalam konferensi pers peringatan 45 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, Rabu (10/8/2022).

Selain itu, BEI menyiapkan sosialisasi bagi emiten dan dibantu konsultan-konsultan profesional penunjang pasar modal dalam pelaksanaan IPO.

Iman menambahkan bahwa BEI sedang menyiapkan papan baru, yakni new economy untuk perusahaan rintisan yang punya kapitalisasi jumbo. Adapun nantinya papan akselerasi ini bakal setingkat dengan papan utama.

Diketahui, papan utama diperuntukkan bagi perusahaan besar dengan rekam jejak keuangan yang baik.

"Beberapa perusahaan yang memiliki kapitalisasi besar tapi kondisinya sebagai startup belum memungkinkan profit sehingga kita menyiapkan papan new economy yang setara dengan papan utama," kata Iman.

Menurut Iman, secara kondisi keuangan perusahaan rintisan memang belum mencetak untung, tapi nilai pasarnya bisa sangat signifikan karena valuasinya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan POJK Nomor 22/POJK.04/2021 terkait Multiple Voting Shares atau saham dengan Hak Suara Multipel (HSM), yang membuka jalan perusahaan rintisan untuk masuk ke pasar modal.

Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal OJK Inarno Djajadi bilang, penerbitan POJK ini sebagai respon atas perkembangan new economy.

"Terutama bagi perusahaan yang memiliki inovasi dan pertumbuhan tinggi yang terus membutuhkan pendanaan sampai mencapai visi misi perusahaan," kata Inarno.

(FRI)

SHARE