Bekasi Fajar (BEST) Incar Marketing Sales Rp651 Miliar di 2023
Perseroan mampu membukukan penjualan 16 hektar lahan industri (marketing sales) dibandingkan tahun 2021 sebesar 4 hektar.
IDXChannel - PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) menargetkan marketing sales sebesar Rp651 miliar di 2023. Adapun target pasar perseroan terutama pada industri-industri yang relatif tahan terhadap dampak pandemi seperti logistik pergudangan, elektronik, dan consumer goods serta industri yang sedang bertumbuh seperti industri data center dan kendaraan elektrik.
Perseroan juga berfokus mengembangan Befa Digital Town yang diluncurkan di bulan Desember 2022 untuk memberikan dukungan dan menarik permintaan yang tinggi dari industri data center.
"Selama kuartal 1-2023, Perseroan telah mencatatkan marketing sales sebesar Rp 51 miliar," kata Head of Investor Relations Bekasi Fajar Seri dalam siaran pers Selasa (30/6/2023).
Perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut seiring strategi Perseroan yang terus berfokus dengan bisnis Kawasan industri.
Perseroan terus berfokus mengembangkan fasilitas sarana penunjang dan infrastruktur di Kawasan Industri MM2100 untuk mendukung keberlangsungan usaha pelaku bisnis yang ada di Kawasan Industri MM2100.
Salah satu pendukung infrastruktur yang sedang dibangun adalah tol JORR II Cibitung – Cilincing yang diyakini akan mampu mendorong efektivitas dan mempermudah akses pelaku usaha di Kawasan Industri MM2100.
Selain itu, infrastruktur lain yang direncanakan Pemerintah turut memudahkan bagi para pelaku usaha, diantaranya mulai beroperasinya LRT di tahun 2023, pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Selatan, perluasan Kawasan Tanjung Priok serta pembangunan Pelabuhan Patimban.
Perseroan juga baru saja melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Enso Hotel, Kawasan Industri MM2100, Bekasi.
Dalam acara RUPST ini, telah hadir jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan Selain itu, salah satu agenda RUPST yaitu menetapkan seluruh laba bersih Perseroan akan dimasukkan dan dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja sesuai dengan rencana pengembangan usaha Perseroan.
Selama tahun 2022 seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia akibat Pandemi Covid-19, Perseroan mampu membukukan penjualan 16 hektar lahan industri (marketing sales) dibandingkan tahun 2021 sebesar 4 hektar.
Total pendapatan Perseroan di tahun 2022 sebesar Rp543 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 313 miliar atau 136% dibandingkan pendapatan di tahun 2021 sebesar Rp 230 miliar dengan kontribusi terbesar berasal dari kenaikan penjualan lahan industri sebesar Rp 296 miliar.
Menurutnya, peningkatan pendapatan Perseroan turut meningkatkan perbaikan gross profit margin Perseroan di tahun 2022 sebesar 59% dibandingkan di tahun 2021 sebesar 51%. Perseroan mampu mencatatkan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp34 miliar mengalami perbaikan cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2021 yaitu rugi sebesar Rp 71 miliar sehingga terdapat perbaikan net profit margin di tahun 2022 sebesar positif 6% dibandingkan di tahun 2021 sebesar negatif 31%.
(SAN)