MARKET NEWS

Benahi Ekonomi Domestik, China Bakal Genjot Ekspor Minyak Mentah

Tim IDXChannel 04/10/2022 22:04 WIB

Peningkatan ekspor ini sangat mungkin dilakukan China dengan memanfaatkan kelebihan kapasitas yang dimiliki, sekaligus upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Benahi Ekonomi Domestik, China Bakal Genjot Ekspor Minyak Mentah (foto: MNC Media)

IDXChannel - China diyakini bakal menggenjot kapasitas produksi kilang yang dimiliki guna meningkatkan ekspor minyak mentahnya dalam dua bulan terakhir tahun ini hingga awal tahun depan.

Kalangan analis menilai langkah peningkatan ekspor ini bakal cukup membantu menstabilkan pasar minyak global, karena bakal menggantikan potensi hilangnya pasokan dari Rusia akibat embargo yang dijatuhkan negara-negara Uni Eropa (UE) dalam beberapa bulan ke depan.

Peningkatan ekspor ini sangat mungkin dilakukan China dengan memanfaatkan kelebihan kapasitas yang dimiliki, sekaligus sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebuut, usai nyaris terkontraksi pada triwulan kedua, serta dihantam pelemahan yuan ke level terendah dalam 14 tahun terakhir.

"Peningkatan ekspor produk dari China akan sangat mendukung pasar minyak yang kekurangan energi karena ada kekhawatiran tentang embargo UE yang akan datang terhadap pasokan Rusia," ujar Wakil Presiden Penelitian Komoditas dan Mata Uang di Religare Broking, Sugandha Sachdeva, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (4/10/2022).

Menurut Sachdeva, strategi peningkatan ekspor juga sesuai untuk diterapkan di tengah melemahnya permintaan konsumsi dalam negeri seiring aktivitas ekonomi yang melambat. Dengan begitu, secara keseluruhan perekonomian Negara Tirai Bambu dapat berharap terselamatkan.

Peningkatan kuota produksi telah dilakukan, mencakup 13,25 juta ton produk olahan, yang terdiri dari bensin, solar dan bahan bakar penerbangan, dan 1,75 juta ton bahan bakar laut rendah sulfur, yang bila digabungkan secara total menjadi 37,25 juta ton.

Didasarkan pada data Bea Cukai, dalam kurun waktu Januari hingga Agustus lalu China telah mengekspor sekitar 16,4 juta ton bahan bakar olahan, termasuk 7,56 juta ton bensin, 5,54 juta ton bahan bakar jet dan 3,25 juta ton solar.

Konsultan FGE memperkirakan bahwa penyulingan memiliki sekitar tujuh juta ton kuota tersisa dari empat batch sebelumnya pada akhir September.

"Bersama dengan kuota baru, penyuling memiliki lebih dari 20 juta ton kuota untuk kuartal keempat," tulis Analis FGE, dalam catatannya.

Pabrik penyulingan mungkin perlu meningkatkan ekspor hingga mendekati dua juta barel per hari selama November dan Desember untuk memenuhi kuota, namun sedikit terkendala oleh tingginya biaya pengiriman dan margin ekspor bensin yang lemah, sehingga kuota yang tersedia diperkirakan tidak akan digunakan sepenuhnya.

Analis Citi mengatakan ekspor bulanan China bisa berlipat ganda menjadi 4-5 juta ton pada November-Desember. Pabrik penyulingan China juga diperkirakan akan meningkatkan ekspor diesel paling banyak karena memiliki keuntungan tertinggi dibandingkan dengan bensin dan bahan bakar jet yang dapat memperketat pasokan domestik.

"Tren ketatnya pasar gasoil domestik secara musiman akan membatasi kenaikan ekspor hingga paruh kedua November," tulis FGE. Permintaan diesel China naik secara musiman di kuartal keempat dari panen musim gugur dan pencabutan larangan penangkapan ikan.

Kilang-kilang Cina, terutama penyulingan milik negara, harus meningkatkan produksi setidaknya 82 persen, dan ketel menjadi sekitar 60 persen jika mereka ingin memanfaatkan 80 persen dari kuota yang dikeluarkan pada akhir tahun.

"Tingkat operasi oleh penyulingan dan ketel negara masing-masing berada di 75,87 persen dan 57,54 persen pada akhir September, tidak cukup untuk memenuhi permintaan domestik yang meningkat dan memenuhi kuota 15 juta ton," ujar Analis Longzhong, Ding Xu. (TSA)

Penulis: Rita Hanifah

SHARE