Berdiri Sejak 1990, Begini Sejarah Saham BINA
Mengulas sejarah saham BINA atau kode emiten milik PT Bank Ina Perdana Tbk atau yang lebih dikenal dengan Bank Ina memang sangat menarik untuk mengawali pekan
IDXChannel – Mengulas sejarah saham BINA atau kode emiten milik PT Bank Ina Perdana Tbk atau yang lebih dikenal dengan Bank Ina memang sangat menarik untuk mengawali pekan ini.
PT Bank Ina Perdana Tbk atau lebih dikenal dengan nama Bank Ina merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan telah berdiri sejak tahun 1990. Bank ini didirikan pada tanggal 9 Februari 1990 dengan nama awal PT Bank Ina yang kemudian berubah menjadi PT Bank Ina Perdana pada 22 Mei 1990.
BINA mendapat izin perbankan komersial dari Bank Indonesia pada tanggal 15 Juni 1991. Menurut Anggaran Dasar Bank, tujuan usaha BINA adalah menyelenggarakan layanan perbankan umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pada tanggal 31 Desember 2013, BINA menerima pernyataan yang sah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas pencatatan saham BINA kepada publik dengan nilai nominal 520.000.000 pada harga Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp240 per saham. Saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Januari 2014.
Laporan Keuangan BINA
PT Bank Ina Perdana Tbk. atau Bank Ina (BINA) milik taipan Anthoni Salim membukukan laba bersih Rp94,83 miliar hingga kuartal III 2022. Angka tersebut meningkat 224% secara tahunan (year-on-year) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp29,23 miliar.
Kenaikan laba pada September 2022 disebabkan oleh pertumbuhan kredit yang kuat sebesar 196% yoy dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 82% yoy. Berdasarkan laporan keuangan, Bank Ina menyalurkan kredit Rp8,64 triliun pada Q3/2022.
Sedangkan aset Bank Ina mencapai Rp20,3 triliun. Bank Ina kemudian membukukan DPK Rp17,53 triliun pada September 2022. Selain itu, laba Bank Ina juga didorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang kuat, naik 139% YoY periode tahun lalu, mencapai Rp389,08 miliar. (SNP)