Berkah Harga Batu Bara Melambung, Pendapatan ITMG Tembus Rp29 T di 2021
Meningkatnya harga batu bara berdampak besar pada peningakatan pendapatan PT Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG).
IDXChannel - Meningkatnya harga batu bara berdampak besar pada peningakatan pendapatan PT Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG). Tercatat, sepanjang 2021, pendapatan perseroan naik 75,19 persen mencapai Rp29,8 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan di keterbukaan informasi BEI, dikutip Kamis (24/2/2022), ITMG membukukan peningkatan pendapatan menjadi USD2,07 miliar atau setara Rp29,8 triliun hingga akhir 2021 (kurs Rp14.355 per dolar AS). Pendapatan tersebut melonjak 75,19 persen dari USD1,18 miliar di akhir 2020.
Adapun hingga akhir Desember 2021, ITMG mencatatkan peningkatan jumlah aset menjadi USD1,66 miliar, dari USD1,15 miliar di akhir 2020. Jumlah aset ini meningkat 43,8 persen.
Direktur ITMG, Junius Prakasa Darmawan mengatakan, meningkatnya total aset perseroan ini terutama disebabkan meningkatnya pendapatan perusahaan.
"Meningkatnya aset sebagai akibat dari naiknya harga pasar batu bara, sehingga berdampak pada meningkatnya kas dan setara kas, serta bertambahnya piutang usaha," ujar Junius dalam keterangannya, dikutip Kamis (24/2/2022).
Selain aset, total liabilitas perseroan di akhir 2021 juga meningkat 48,8 persen menjadi USD464,6 juta, dari USD312,3 juta di 2020.
Menurut Junius, meningkatnya liabilitas ini disebabkan penambahan utang usaha pihak ketiga, liabilitas derivatif, dan utang pajak-pajak penghasilan badan. Jumlah ekuitas perseroan juga turut naik di akhir 2021 menjadi USD1,2 miliar, dari USD846 juta di akhir 2020.
Pendapatan perseroan juga sebagian besar diperoleh dari penjualan batu bara ke pihak ketiga yang mencapai USD2,01 miliar. Adapun penjualan batu bara ke pihak berelasi selama 2021 tercatat sebesar USD54,19 juta.
Meningkatnya pendapatan perseroan juga turut mengerek beban pokok pendapatan menjadi USD1,16 miliar sepanjang 2021, dari USD986 juta pada 2020. Beban pokok pendapatan ini naik 17,65 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Meski beban pokok pendapatan naik, laba kotor perseroan tercatat melesat 360,2 persen menjadi USD916,5 juta, dari USD199,15 juta secara tahunan.
Melesatnya laba kotor tersebut turut mengerek laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk ITMG dari USD39,46 juta, menjadi USD475,4 juta atau setara Rp6,82 triliun pada 2021. (RAMA)