Bertahan Dari Pandemi, Personel Alih Daya (PADA) Kantongi Laba Rp4,5 Miliar
Sejumlah mitra bisnis perusahaan yang bergerak di segmen transportasi dan ritel non FMCG masih harus berjuang menghadapi tekanan pasca pandemi.
IDXChannel - PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) sukses menjaga hasil kinerjanya di sepanjang tahun lalu dengan tetap berada di zona positif.
Kesuksesan tersebut menjadi capaian tersendiri, mengingat kondisi dunia usaha di 2022 lalu yang masih berada dalam tren pemulihan pasca pandemi COVID-19.
Dalam catatan perusahaan, sejumlah mitra bisnis perusahaan yang bergerak di segmen transportasi dan ritel non FMCG masih harus berjuang menghadapi tekanan pasca pandemi.
Meski, tak sedikit pula segmen bisnis mitra yang sudah benar-benar pulih, seperti dari sektor telekomunikasi, perbankan dan FMCG.
"Perseroan memiliki banyak kesempatan yang dapat dilakukan dalam pengembangan lini bisnis dengan mitra yang tidak lagi terdampak oleh pandemi," ujar Corporate Secretary PADA, Yanti Ermayanti, dalam keterangan resminya, Kamis (30/3/2023).
Berdasarkan data keuangan audited perusahaan, sepanjang tahun lalu PADA berhasil meraih total pendapatan usaha sebesar Rp700,9 miliar. Capaian tersebut turun tipis sebesar 0,02 persen dari realisasi pendapatan pada 2021 yang tercatat sebesar Rp701,09 miliar.
Dari capaian tersebut, perusahaan sukses meraup laba usaha sebesar Rp14,6 miliar, atau merosot 10,63 persen dibanding laba usaha perusahaan di 2021 yang masih sebesar Rp16,2 miliar.
Namun demikian, sepanjang 2022 PADA sukses menyisihkan laba bersih sebesar Rp4,5 miliar, meningkat tipis sebesar 2,11 persen dibanding realisasi laba bersih 2021 yang sebesar Rp4,4 miliar.
"Sebagai strategi menghadapi pandemi, Perusahaan melakukan beberapa inovasi dengan memberikan solusi layanan terintegrasi (one stop services) serta
pengembangan inovasi integrasi teknology digital ke dalam bisnis layanan Perseroan," tutur Yanti.
Tak hanya itu, PADA disebut Yanti juga melakukan sejumlah efisiensi operasional yang dijalankan secara efektif di setiap lini bisnis.
Meski kinerja usaha tahun lalu cenderung flat, menruut Yanti, pihaknya berupaya melakukan strategi bisnis di tengah tantangan sosial ekonomi, seperti memperbesar portofolio mitra dengan lebih selektif memilih
dan menargetkan industri atau segmen bisnis yang tidak terdampak pandemi.
"Perseroan optimistis dengan prospek pasar industri jasa outsourcing di Indonesia yang cerah dan terbuka luas di masa depan," ungkap yanti.
Di tengah ketatnya kompetisi di industri jasa outsourcing, PADA terus mengembangkan penawaran layanan
dengan model bisnis Manage Services yang berbasis Service Level Agreement (SLA).
Layanan tersebut dapat memberikan potensi keuntungan lebih baik bila dibandingkan dengan model bisnis Fee based, di mana persaingannya pada saat ini sangat ketat.
"Selain itu kami terus berupaya berkolaborasi dengan psrtner bisnis lain dalam mengembangkan layanan berbasis IT (on demand) untuk menyasar segmen SME serta melakukan ekspansi bisnis ke seluruh wilayah Indonesia," tegas Yanti. (TSA)