MARKET NEWS

Berusia 92 Tahun, Warren Buffet Masih Ogah Pensiun dari Berkshire Hathaway

Wahyu Dwi Anggoro 05/05/2023 15:39 WIB

Seorang petinggi Berkshire Hathaway menegaskan tidak akan ada perubahan kepemimpinan di perusahaan ternama tersebut dalam waktu dekat.

Berusia 92 Tahun, Warren Buffet Masih Ogah Pensiun dari Berkshire Hathaway. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Seorang petinggi Berkshire Hathaway menegaskan tidak akan ada perubahan kepemimpinan di perusahaan ternama tersebut dalam waktu dekat.

Pemimpin Berkshire Hathaway Warren Buffett kini berumur 92 tahun, sementara mitranya Charlie Munger berusia hampir seabad.

Dilansir dari Yahoo Finance pada Jumat (5/5/2023), anggota Dewan Direksi Berkshire Hathaway Ron Olson mengatakan kepada sekelompok investor yang berkumpul menjelang pertemuan tahunan bahwa setelah menghabiskan banyak waktu dengan kedua investor legendaris itu, ia tidak yakin transisi ke Greg Abel sebagai CEO akan segera terjadi. 

Buffett sempat mengatakan bahwa Abel suatu hari nanti akan mengambil alih Berkshire Hathaway. Namun, Buffett belum memiliki rencana untuk pensiun.

"Charlie berusia 99 tahun namun otaknya masih sangat cepat. Warren juga demikian, energinya luar biasa. Jadi jangan berharap Greg akan mengambil alih dalam waktu dekat," kata Olson

Umur kedua pemimpin Berkshire Hathaway itu menjadi kekhawatiran para pemegang saham. Banyak yang bertanya-tanya bagaimana nasib perusahaan ini setelah mereka berdua tidak lagi memimpin.

Olson mengatakan Abel telah bertahun-tahun bekerja untuk Buffett dan sangat memahami budaya Berkshire. Olson menyatakan mempertahankan budaya perusahaan harus menjadi prioritas Abel jika suatu saat nanti dia menggantikan Buffett.

"Dia telah menjalani banyak pembelajaran dan pelatihan," kata Olson.

Berkshire Hathaway bertahun-tahun mengatakan bahwa posisi Buffett sebagai chairman, CEO dan chief investment officer akan dipecah jika ia sudah tidak aktif. Perusahaan menunjuk Abel sebagai calon CEO dua tahun lalu.

Berkshire Hathaway memiliki berbagai macam bisnis termasuk Geico dan perusahaan asuransi besar lainnya, sejumlah perusahaan utilitas, perusahaan kereta api BNSF, dan berbagai bisnis ritel dan manufaktur. Konglomerat tersebut juga memiliki saham di perusahaan-perusahaan seperti Apple, Bank of America, American Express, Coca-Cola, dan produsen mobil listrik China, BYD.

(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)

SHARE