MARKET NEWS

BI Pangkas Bunga Acuan, Saham CBDK Pimpin Penguatan Sektor Properti

Desi Angriani 15/01/2025 19:21 WIB

Saham yang dikendalikan taipan Aguan dan Grup Salim ini kembali menembus auto rejection atas (ARA) dengan melesat 19,75 persen ke harga Rp6,075.

BI Pangkas Bunga Acuan, Saham CBDK Pimpin Penguatan Sektor Properti (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) memimpin penguatan sektor properti pasca Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan.

BI menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5,75 persen pada Rabu (15/1/2025).

Saham yang dikendalikan taipan Aguan dan Grup Salim ini kembali menembus auto rejection atas (ARA) dengan melesat 19,75 persen ke harga Rp6,075. 

Volume perdagangan CBDK mencapai 818,3 ribu saham dengan nilai transaksi Rp5,95 miliar pada penutupan perdagangan.

Lima saham properti dan real estate lainnya yang melompat yakni PT Ciputra Development Tbk (CTRA) 7,87 persen, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 5,03 persen, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) 5,26 persen, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) 5,56 persen dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) 5,43 persen.

Sebaliknya beberapa saham properti cukup terpukul tajam di antaranya PT Natura City Developments Tbk (CITY) jatuh 11,38 persen, PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) turun 9,09 persen, PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) minus 9,09 persen dan PT Grand House Mulia Tbk (HOMI) terkoreksi 7,69 persen.

Bahkan induk usaha CBDK, saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) ikut melemah 4,24 persen ke harga Rp15.800. Pada bulan lalu, belasan saham properti dan real estate juga memerah usai BI menahan suku bunga acuan di level 6 persen.

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 14-15 Januari 2025 untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate ke level 5,75 persen.

Sejalan dengan itu, suku bunga Deposit Facility juga turun 25 basis poin menjadi 5 persen dan suku bunga Lending Facility turun ke level 6,5 persen.

Suku bunga diturunkan berdasarkan asesmen menyeluruh, proyeksi, ekonomi global, ekonomi domestik, kondisi moneter sistem keuangan dan pembayaran ke depan tersebut.

(DESI ANGRIANI)

SHARE