BI Rate Ditahan, Saham Bank Jumbo Berguguran
Saham-saham bank berkapitalisasi besar kompak turun usai BI Rate ditahan di level 5,75 persen.
IDXChannel - Sektor keuangan memimpin pelemahan pada penutupan perdagangan Rabu (19/2/2025). Sektor keuangan terpangkas sebesar 1,78 persen seiring keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 5,75 persen.
Pelemahan mayoritas sektor saham, termasuk sektor keuangan menjadi penghambat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Indeks berakhir turun signifikan 1,14 persen ke 6.794 sore ini.
Dari saham-saham di sektor keuangan, saham bank berkapitalisasi besar atau big caps berguguran. Penurunannya cukup dalam, bahkan hingga 5 persen.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) ditutup merosot 5,05 persen ke harga Rp5.175. Senasib, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terpangkas 4,84 persen menjadi Rp4.520.
Diikuti saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan penurunan 3,76 persen di Rp8.950, dan harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) susut 3,13 persen menjadi Rp4.020.
Bukan hanya bank-bank jumbo. Saham perbankan lainnya pun terpantau di zona merah. Saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) anjlok 4,84 persen ke Rp4.520, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) turun 2,61 persen di Rp2.990, dan saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) melemah 1,17 persen ke Rp1.695.
Saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) tergelincir 1,99 persen ke Rp985, saham PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) turun 1,94 persen ke Rp202, saham PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) tumbang 1,12 persen di Rp1.320, dan saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) turun 1,19 persen ke Rp2.500.
Pun dengan saham-saham bank digital ikut terseret melemah, yakni saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) turun 0,99 persen ke Rp200, saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) melemah 0,79 persen menjadi Rp625, dan PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) turun 1,23 persen di Rp800.
BI Tahan Suku Bunga di 5,75 Persen
Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) resmi menahan suku bunga acuan atau BI Rate ke level 5,75 persen. Keputusan ini ditetapkan dapat Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang berlangsung pada 18-19 Februari 2025.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan keputusan ini diambil berdasarkan asesmen menyeluruh, proyeksi, ekonomi global, ekonomi domestik, kondisi moneter sistem keuangan dan pembayaran ke depan tersebut.
“Berdasarkan asesmen menyeluruh, RDG BI pada 18 dan 19 Februari 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 5,75 persen,” kata Perry dalam pengumuman hasil RDG BI periode Februari di Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Adapun suku bunga Deposit Facility juga dipertahankan menjadi 5 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,5 persen.
(Fiki Ariyanti)