BI Tahan Suku Bunga, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15.510 per USD
Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini, Rabu (16/10/2024) ditutup menguat ke level Rp15.510 per USD.
IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini, Rabu (16/10/2024) ditutup menguat ke level Rp15.510 per USD. Rupiah menguat 78,5 poin atau 0,50 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan data AS menunjukkan kondisi ekonomi yang tangguh, sementara inflasi pada September naik sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan.
Hal itu berdampak ke para pedagang yang menurunkan ekspektasi pada pemangkasan yang lebih besar pada suku bunga The Fed.
"Para pedagang telah menetapkan peluang hampir 100 persen untuk pemangkasan 25 bps pada bulan November, dengan hanya 0,2 persen kemungkinan jeda oleh Fed," tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (16/10/2024).
Melemahnya dolar AS juga didorong konflik geopolitik di mana laporan media mengatakan Israel tidak akan menyerang situs nuklir dan minyak Iran.
Namun, kekhawatiran tentang eskalasi konflik antara Israel dan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran tetap ada, dengan AS mengatakan pihaknya menentang serangan udara Israel di Beirut selama beberapa minggu terakhir.
China mungkin akan mengumpulkan tambahan 6 triliun yuan (USD850 miliar) dari obligasi khusus selama tiga tahun untuk memacu ekonomi yang sedang lesu.
Dari sentimen internal, sesuai ekspektasi pasar Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya (BI rate) pada level 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Oktober 2024. Sejalan dengan itu, suku bunga deposit facility juga dipertahankan di level 5,25 persen, dan suku bunga lending facility dipertahankan di level 6,75 persen.
Keputusan mempertahankan BI rate 6 persen ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendali inflasi dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025. Serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Saat ini BI juga juga terus fokus pada stabilitas nilai tukar rupiah, sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Ke depan, BI terus mencermati ruang penurunan suku bunga kebijakan dengan tetap memperhatikan prospek inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi menguat di rentang Rp15.410-Rp15.530 per USD.
(NIA DEVIYANA)