Bidik Akuisisi Tiga Blok Migas, ENRG Siapkan Ekspansi Jumbo hingga 2030
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menyiapkan sejumlah strategi ekspansi melalui kombinasi akuisisi blok migas, pengembangan organik, dan pendanaan terstruktur.
IDXChannel - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menyiapkan sejumlah strategi ekspansi melalui kombinasi akuisisi blok migas, pengembangan organik, dan pendanaan terstruktur.
Upaya tersebut sejalan dengan target perseroan untuk menggandakan produksi menjadi hampir 100 ribu BOEPD pada 2030, dari posisi saat ini sekitar 50 ribu BOEPD.
Wakil Direktur Utama ENRG, Edoardus A Window mengatakan, perseroan tengah membidik akuisisi tiga blok migas pada 2026, baik di dalam maupun luar negeri.
Saat ini ENRG telah masuk tahap negosiasi dengan sejumlah calon mitra, meski identitas aset belum diungkapkan.
Secara organik, ENRG menemukan gas baru pada struktur East Walanga di KKS Sengkang, Sulawesi Selatan. Uji produksi menunjukkan laju alir 25-36 juta kaki kubik gas per hari, dengan potensi absolute open flow (AOF) mencapai 120 juta kaki kubik per hari.
Berdasarkan evaluasi subsurface, perseroan mengonfirmasi temuan sekitar 0,2 triliun kaki kubik gas, dengan peluang peningkatan hingga 0,5 triliun kaki kubik gas seiring eksplorasi lanjutan.
ENRG juga merampungkan akuisisi 25 persen hak partisipasi KKS Kangean dari JAPEX, membuat perseroan kini menjadi pemilik tunggal sekaligus operator blok tersebut.
Kangean menjadi aset gas terbesar kedua ENRG, dengan rencana pengeboran tiga sumur pengembangan dan eksplorasi di wilayah West Kangean.
Pada saat yang sama, ENRG mendivestasikan 50 persen hak partisipasi di KKS Gebang, Sumatera Utara, kepada JAPEX. Kini ENRG memegang 50 persen hak partisipasi, dengan lapangan Secanggang ditargetkan mulai berproduksi pada 2027 dengan kapasitas awal sekitar 40 MMSCFD.
Manajemen menyebut, masuknya JAPEX akan mempercepat pengembangan berkat akses pendanaan, kemampuan subsurface, dan eksekusi proyek yang lebih mumpuni.
Untuk menopang seluruh ekspansi, ENRG menyiapkan belanja modal sebesar USD1,4 miliar atau sekitar Rp23,2 triliun untuk periode 2025-2030. Khusus 2026, capex ditetapkan senilai USD200 juta atau sekitar Rp3,3 triliun.
Di sisi pendanaan, ENRG berencana menerbitkan obligasi hingga Rp4 triliun. Pada penerbitan tahap I tahun 2025, perseroan membidik penghimpunan dana Rp500 miliar, yang dialokasikan untuk pembayaran utang dan modal kerja.
Menurut Stockbit, Selasa (2/12/2025), rangkaian ekspansi ini menunjukkan fokus ENRG dalam meningkatkan kontribusi aset yang sudah berproduksi, sehingga dapat mendorong pendapatan dan laba dalam jangka pendek-menengah.
Sejak 2022, cadangan 2P ENRG tumbuh dari 167 MMBOE menjadi 232 MMBOE pada paruh pertama 2025, setara pertumbuhan 13,6 persen per tahun.
Produksi minyak (gross) meningkat dari 5.350 BOPD menjadi 8.380 BOPD (CAGR 19,6 persen), sementara produksi gas (gross) sedikit terkoreksi dari 242 MMSCFD menjadi 225 MMSCFD.
Dengan pipeline proyek, akuisisi, dan pendanaan yang semakin solid, ENRG dinilai memiliki ruang pertumbuhan yang signifikan untuk beberapa tahun ke depan.
(DESI ANGRIANI)