MARKET NEWS

BIKE Siap IPO di Tengah Sepeda Tak Lagi Booming

Dinar Fitra Maghiszha 20/03/2022 12:45 WIB

BIKE akan melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada Senin depan, 21 Maret 2022.

BIKE Siap IPO di Tengah Sepeda Tak Lagi Booming

IDXChannel - PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada Senin depan, 21 Maret 2022.

Distributor sepeda merek United Bike dan Avand ini menawarkan sebanyaknya 323,3 juta lembar saham atau 25% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. BIKE memakai harga perdana IPO sbesar Rp170 per saham.

"Tahun 2022 merupakan waktu yang tepat bagi kami untuk menguatkan area distribusi terutama di kota-kota key area serta lebih agresif mengembangkan variasi produk baru yang inovatif dan kompetitif," kata Direktur PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk Winston Mulyadi di Jakarta, belum lama ini, dikutip Minggu (20/3/2022).

IPO ini akan membawa BIKE menjadi perusahaan tercatat ke-12 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2022 dengan potensi dana yang diraih senilai Rp54,96 miliar. Perseroan menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) selaku penjamin emisi efek.

Emiten perseroan termasuk saham syariah. Bersamaan dengan penawaran umum ini, BIKE juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 161,66 juta Waran Seri I. Pemegang 2 saham akan memperoleh 1 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp492.

Seperti diketahui, BIKE bergerak di bidang perdagangan besar sepeda dan saat ini memiliki kerja sama dengan 319 toko sepeda yang tersebar secara nasional.

"Kami mendistribusikan beberapa brand dengan banyak variasi tipe dan harga yang selalu mengisi kebutuhan tren, mengisi kebutuhan pasar mulai dari entry-level sampai middle-up level. Hal tersebut adalah kekuatan kami," kata perseroan, dikutip dari web resminya.

BIKE juga mendistribusikan beragam tipe sepeda mulai dari sepeda anak, sepeda gunung, road bike, folding bike, hingga sepeda dengan inovasi tenaga listrik dan baterai (e-bike), serta mainan anak dan baby stroller.

Menurut laporan keuangan terakhir hingga 30 September 2021, BIKE tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp122,93 miliar, atau naik 31,3% dibandingkan hingga akhir tahun 2020.

Sementara laba bersih perseroan mencapai Rp20,26 miliar, lebih rendah dari posisi laba akhir Desember 2020 sebanyak Rp27,25 miliar. Per 30 September 2021, total aset perseroan mencapai Rp124,77 miliar. Sedangkan jumlah liabilitas dan ekuitas perseroan masing-masing mencapai Rp75,0 miliar, dan Rp49,77 miliar. 

Sebelumnya diketahui keputusan BIKE untuk IPO ditengah penjualan sepeda tak lagi signifikan merupakan keputusan berani. Pasalnya, di sepanjang 2021 sendiri saja penjualan sepeda disebutkan menurun.

Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo Utomo mengungkapkan penjualan menurun dibanding tahun lalu yang ekspektasinya 7-8 juta unit. Tahun ini hanya 5 juta unit. Menurut Eko hal ini turut menurunkan harga jual sepeda. Kalangan pedagang sepeda pun mengakui omsetnya jauh menurun bahkan hingga 90% dibandingkan tahun 2020 saat boomingnya bersepeda.

Menurut dia permintaan masyarakat mulai menurun. Walaupun demand masih ada dan tidak sebesar tahun sebelumnya. Dia juga menjelaskan bahwa kini aktivitas masyarakat sudah berjalan normal seperti sebelum pandemi. Ditambah saat ini masyarakat semakin melek harga dan cenderung lebih memilih sepeda dengan harga terjangkau ketimbang di atasnya.

"Daya beli masyarakat di bawah itu sudah mencari harga yang (murah)," terangnya.

(NDA)

SHARE