MARKET NEWS

Bisnis Moncer, Pendapatan Personel Alih Daya (PADA) Tumbuh 22,08 Persen

Taufan Sukma/IDX Channel 03/05/2023 18:43 WIB

kelompok klien yang datang dari industri perbankan, telekomunikasi dan pertambangan menjadi salah satu penopang lonjakan kinerja perusahaan kali ini.

Bisnis Moncer, Pendapatan Personel Alih Daya (PADA) Tumbuh 22,08 Persen (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) sukses membukukan hasil kinerja positif di sepanjang triwulan I-2023 lalu.

Dari segi pendapatan, misalnya, perusahaan penyedia tenaga outsourcing tersebut mampu mengantongi Rp198,46 miliar.

Capaian tersebut terhitung tumbuh 22,08 persen dibanding pendapatan perusahaan pada periode sama tahun lalu, yang masih sebesar Rp162,56 miliar.

Moncernya bisnis yang direalisasikan tak lepas dari kemampuan perusahaan menjaga kualitas kinerja sumber daya manusia (SDM) outsourcing yang disalurkan, sehingga klien merasa puas dan bahkan menambah volume bisnis yang disepakati.

"Perusahaan berhasil mendapatkan kembali pekerjaan dari klien eksisting dengan volume bisnis yang bersama, seperti BSI (Bank Syariah Indonesia) yang naik 34 persen, Iforte naik 104 persen, PGASCOM naik 154 persen dan Madhani Talatah Nusantara yang naik 39 persen," ujar Direktur Utama PADA, Suwignyo, dalam keterangan resminya, Selasa (2/5/2023).

Selain itu, menurut Suwignyo, pihaknya juga sukses mendapatkan proyek baru yang cukup besar dari perusahaan di sektor telekomunikasi, yaitu PT Huawei Tech Investment, yang pendapatannya naik sebesar 611 persen.

"Total kenaikan pendapatan dari klien-klien tersebut berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan perusahaan sebesar delapan persen di Q1-2023," tutur Suwignyo.

Suwignyo menjelaskan, kelompok klien yang datang dari industri perbankan, telekomunikasi dan pertambangan menjadi salah satu penopang lonjakan kinerja perusahaan kali ini.

Penambahan volume bisnis terjadi lantaran klien menambah jumlah tenaga outsourcing serta perluasan lokasi layanan dan wilayah penempatan.

Meski begitu, perusahaan disebut Suwignyo juga menghadapi tantangan berupa persaingan yang sangat ketat untuk bisnis model Fee Based yang terus
menurun, sehingga berdampak terhadap margin perusahaan.

Pada saat yang sama, upaya meningkatkan pendapatan dengan pengembangan layanan melalui model bisnis Manage Services yang berbasis Service Level Agreement (SLA) telah dilakukan.

"Namun pertumbuhan layanan untuk model bisnis ini perlu diimbangi secara cepat, terutama pada Lini Bisnis Call Center dan Technical services," ungkap Suwignyo.

Sejauh ini, pendapatan PADA didominasi dari dua lini bisnis, yaitu Technical Services sebesar 33,5 persen, dan Security Services sebesar 22,6 persen terhadap total nilai pendapatan perusahaan.

"Strategi pertumbuhan kami adalah melanjutkan untuk menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas serta mempertahankan neraca keuangan yang sehat dengan mengedepankan business management and control," papar Suwignyo.

"Perusahaan akan senantiasa berupaya untuk mencapai kinerja terbaik pada triwulan-triwulan mendatang," tegas Suwignyo. (TSA)

SHARE