Bisnis Telko hingga Tambang Diklaim Mulai Ngebut, Ini Indikasinya
kebutuhan atas pasokan tenaga alih daya (outsource) dari perusahaan tersebut juga meningkat cukup signifikan.
IDXChannel - Sejumlah sektor industri diyakini telah benar-benar pulih dari kondisi pandemi COVID-19, yang sempat terjadi dalam satu hingga dua tahun terakhir.
Tak hanya sekadar pulih, beberapa sektor bisnis bahkan dinilai sudah cukup berani untuk menggenjot ekspansi.
"Ada peningkatan (kinerja) yang cukup baik di segmen telekomunikasi, perbankan, pertambangan dan consumer goods," ujar Direktur Utama PT Personel Alih Daya Tbk (PADA), Suwignyo, dalam keterangan resminya, Senin (31/7/2023).
Simpulan atas peningkatan bisnis tersebut, menurut Suwignyo, didasarkannya pada kinerja sejumlah mitra perusahaan, yang mulai ekspansif dengan memperluas cakupan wilayah usahanya lewat penambahan kantor cabang/wilayah baru.
Dengan demikian, maka kebutuhan atas pasokan tenaga alih daya (outsource) dari perusahaan tersebut juga meningkat cukup signifikan.
Tak hanya itu, Suwignyo menjelaskan, sejumlah mitra bisnis existing PADA juga melakukan penambahan volume bisnis kerja sama, sehingga tentunya hal tersebut turun melambungkan capaian pendapatan perusahaan.
Pada semester I-2023 lalu, PADA tercatat sukses meraup nilai pendapatan sebesar Rp405 miliar, atau tumbuh sebesar 21,01 persen dibanding realisasi pendapatan perusahaan pada periode sama tahun lalu.
"Peningkatan terjadi seiring penambahan volume bisnis dari sejumlah mitra eksisting, yang selama ini puas terhadap layanan kami," tutur Suwignyo.
Suwignyo menjelaskan, total kenaikan pendapatan dari mitra bisnis tersebut mampu berkontribusi hingga 15,4 persen terhadap total peningkatan pendapatan perusahaan di enam bulan pertama tahun ini.
Deretan mitra eksisting yang menambah volume bisnis tersebut, diantaranya, PT Huawei Tech Investment yang meningkat hingga 1.287,3 persen, PT Iforte Global Internet yang naik 109,8 persen, dan PT PGAS Telekomunikasi Nusantara (Pgascom) yang menambah jalinan kerja sama hingga 117,7 persen.
Lalu kerja sama dengan PT Ericsson Indonesia yang meningkat 28,3 persen, PT Bank Syariah Indonesia
Tbk (BSI) meningkat 14 persen, PT Madani Talatah Nusantara naik 36,7 persen, PT Astra World tumbuh 27,4 persen dan PT Beiersdorf Indonesia yang bertambah 14,1 persen.
"Selain itu kami juga mendapatkan project baru yang cukup besar pada perusahaan di sektor jasa
kesehatan, yaitu PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (Pertamedika) yang berkontribusi revenue sebesar 1,4 persen," ungkap Suwignyo.
Suwignyo mencatat, kontribusi pendapatan dari masing-masing lini bisnis utama juga tumbuh cukup signifikan.
Sektor Technical Services, misalnya, berkontribusi sebesar 33,02 persen. Sedangkan sektor, Security Services menyumbang 22,55 persen, Office Services 9,48 persen, Call Center Services 7,54 persen dan unit bisnis/partnership lainnya berkontribusi sebesar 27,41 persen.
"Capaian tersebut sejalan dengan strategi kami yang akan lebih fokus ke layanan jasa Technical
Services serta mempertahankan pertumbuhan di lini bisnis lainnya," ungkap Suwignyo.
Ke depan, lanjut Suwignyo, pihaknya bakal senantiasa melakukan langkah langkah strategis guna mendukung kinerja yang baik seperti berupaya meningkatkan efektifitas kegiatan operasional dengan otomatisasi proses bisnis, melakukan efisiensi biaya untuk meningkatkan margin, serta optimalisasi SDM guna menciptakan keunggulan kompetitif SDM yang berkelanjutan.
"Insya Allah kami akan selalu optimis untuk meraih pendapatan dan laba bersih yang terus berlanjut meningkat di kuartal dan semester berikutnya. Kami juga berharap dapat terus membangun dan menjaga momentum ini untuk mencapai target 2023," tegas Suwignyo. (TSA)