MARKET NEWS

Blue Bird (BIRD) Perluas Sayap di Segmen Non-Taksi, Cek Prospek Sahamnya

Desi Angriani 05/10/2025 12:00 WIB

PT Blue Bird Tbk (BIRD) memperkuat ekspansi ke segmen bisnis non-taksi yang menawarkan margin lebih tinggi.

Blue Bird (BIRD) Perluas Sayap di Segmen Non-Taksi, Cek Prospek Sahamnya (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - PT Blue Bird Tbk (BIRD) memperkuat ekspansi ke segmen bisnis non-taksi yang menawarkan margin lebih tinggi, di tengah prospek bisnis taksi konvensional yang masih solid.

Dalam riset terbarunya, Kamis (2/10/2025), Samuel Sekuritas memperkirakan pendapatan dari segmen non-taksi akan melonjak 29,9 persen YoY hingga mencapai Rp1,99 triliun pada 2025, atau sekitar 32 persen dari total pendapatan perseroan.

Pertumbuhan ini akan ditopang oleh ekspansi layanan penyewaan mobil, termasuk penambahan 300 unit kendaraan listrik untuk menyasar segmen menengah ke atas, serta peningkatan kontribusi layanan shuttle premium Cititrans.

Dengan strategi tersebut, margin kotor Blue Bird diproyeksikan naik menjadi 33,6 persen, sementara kontribusi laba kotor non-taksi akan meningkat hingga 36 persen pada 2025.

Meski fokus ekspansi diarahkan ke segmen non-taksi, bisnis inti taksi Blue Bird tetap menunjukkan ketangguhan. Pendapatan segmen taksi diperkirakan mencapai Rp3,96 triliun pada 2025, tumbuh 10,7 persen secara tahunan.

Peningkatan ini dipicu oleh faktor musiman seperti musim hujan, bertambahnya jumlah hari kerja, serta berkurangnya insentif dari platform ride-hailing. Dalam dua tahun terakhir, bisnis taksi mencatat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 13,3 persen, dengan peluang tambahan dari ekspansi kemitraan korporasi yang diproyeksikan menyumbang lebih dari 28 persen pendapatan pada 2026.

Kinerja keuangan solid

Pada kuartal II-2025, Blue Bird membukukan pendapatan Rp1,37 triliun, tumbuh 5,1 persen secara kuartalan dan 13,3 persen secara tahunan, didorong oleh kinerja Cititrans.

Secara keseluruhan, pendapatan tahun 2025 diproyeksikan mencapai Rp5,9 triliun, naik 16,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini ditopang oleh efisiensi operasional serta penjualan kembali armada yang telah habis masa pakainya.

Perseroan mencatat laba operasi Rp194 miliar dengan margin 14,2 persen, serta laba bersih Rp170 miliar dengan margin 12,6 persen pada semester I-2025.

Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi BUY untuk saham BIRD dengan target harga Rp2.900 per saham, mencerminkan potensi kenaikan hingga 63,8 persen.

"Valuasi P/E yang menarik di 5,3 kali, 55 persen lebih rendah dari rata-rata industri ditambah pertumbuhan EPS yang solid sebesar 19,9 persen, imbal hasil dividen 8 persen, serta valuasi EV per taksi yang rendah di kisaran USD14 ribu semakin memperkuat daya tarik saham ini," tulis analis Samuel Sekuritas, Jason Sebastian, dalam risetnya.

Meski demikian, investor diingatkan untuk mewaspadai sejumlah risiko, seperti potensi penurunan jumlah penumpang, strategi bakar uang yang mungkin kembali dilakukan platform ride-hailing, serta kenaikan harga bahan bakar yang dapat menekan margin.

(DESI ANGRIANI)

SHARE