Bocoran BEI: Ada Penghuni IDX30 Jadi Underlying Perdana Single Stock Futures (SSF)
IDX30 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar.
IDXChannel - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mempersiapkan penerbitan produk investasi Kontrak Berjangka Saham (KBS) atau Single Stock Futures (SSF) pada awal 2024.
Sebagai produk derivatif saham, nilai setiap kontrak bergantung pada aset yang mendasarinya (underlying), yang dalam hal ini adalah saham perusahaan.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, mengungkapkan bursa memakai konstituen indeks IDX30 sebagai underlying awal penerbitan SSF.
"IDX30, ada tiga sampai empat saham, seingat Saya," ujar Irvan, Jumat (29/12/2023).
Sebagai catatan bahwa IDX30 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
Irvan sendiri belum mengungkap detil saham yang dimaksud, namun menyebut terdapat 3 sektor yang mengawali underlying penerbitan SSF.
"Ada tiga sektor. Kita mau pelan-pelan, step-by-step," tutur Irvan.
Edukasi dan sosialisasi sendiri dipastikan Ivan terus menjadi perhatian pihak BEI, sebagai bagian dari upaya perlindungan investor. Pelaku pasar diharapkan dapat memahami risiko produk investasi ini.
Mekanisme transaksi derivatif saham sejatinya sama seperti produk keuangan derivatif lain, yaitu memungkinkan pihak untuk membeli atau menjual suatu saham dengan harga yang disepakati dan dalam jangka waktu tertentu.
Artinya, terdapat dua kesempatan untuk mendapatkan capital gain, baik saat kondisi pasar saham sedang Bullish, maupun saat Bearish.
Untuk bertransaksi, investor hanya mengeluarkan initial margin yang ditetapkan oleh perusahaan efek dengan nilai minimal empat persen dari total transaksi saham biasa.
Sebagai contoh, jika harga saham ABCD adalah Rp2.500 per saham, maka total dana transaksi 10 lot saham ABCD = Rp2.500 per saham x 100 saham (satuan lot) x 10 lot = Rp2.500.000.
Sementara, total dana transaksi 10 kontrak SSF saham ABCD adalah Rp2.500 x 100 x 10 x empat persen= Rp100.000 (asumsi initial margin yang ditetapkan oleh perusahaan efek sebesar empat persen). (TSA)