MARKET NEWS

Bos ADHI Ungkap Perkembangan Merger dengan Nindya dan Brantas Abipraya

Cahya Puteri Abdi Rabbi 28/08/2024 15:39 WIB

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengungapkan kabar terbaru terkait rencana merger atau penggabungan dengan PT Nindya Karya (Persero) dan PT Brantas Abipraya.

Bos ADHI Ungkap Perkembangan Merger dengan Nindya dan Brantas Abipraya (foto mnc media)

IDXChannel - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengungapkan kabar terbaru terkait rencana merger atau penggabungan dengan PT Nindya Karya (Persero) dan PT Brantas Abipraya (Persero).

Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi Mukhson mengatakan, diberi mandat oleh Kementerian BUMN untuk melakukan persiapan terkait rencana integrasi ini. Dalam hal ini, manajemen ADHI tengah dalam proses menyamakan laporan, kultur, sistem, dan lain sebagainya.

“Kami sudah diberitahukan dan sedang dalam persiapan,” kata Entus dalam Public Expose Live 2024 secara daring pada Rabu (28/8).

Entus menyebut, ketiga perusahaan BUMN itu nantinya akan membentuk sebuah perusahaan holding baru. Saat ini, rencana tersebut telah sampai pada tahap evaluasi dengan konsultan mengenai manfaat dari integrasi ketiganya.

Selanjutnya, hasil evaluasi dengan konsultan akan kembali dievaluasi dengan konsorsium konsultan untuk membahas soal pajak, keuangan, legal dan sumber daya manusia (SDM). 

“Proses ini diharapkan akan dilakukan secara hati-hati, mengingat integrasi ini untuk menambah nilai dan penyelamatan dari masing-masing perusahaan karya,” ujar Entus.

Perihal kinerja, ADHI mengantongi kontrak baru sebesar Rp12 triliun hingga Juli 2024. Perolehan kontrak baru di Juli 2024 didapat dari pekerjaan proyek gedung sebesar 50 persen, sumber daya air sebesar 29 persen, proyek jalan dan jembatan sebesar 9 persen. Sedangkan sisanya diperoleh dari proyek properti dan manufaktur.

Di sisi lain, sumber pendanaan bersumber dari pemerintah (pemerintah, BUMN atau BUMD, pinjaman) sebesar 81 persen dan sisanya bersumber dari swasta sebesar 19 persen. 

Sementara ditinjau dari lini bisnis, perolehan kontrak masih didominasi 90 persen dari lini engineering & construction, sebesar 4 persen dari lini property & hospitality, sebesar 4 persen manufaktur, dan 2 persen dari lini investment & concessions.

(Fiki Ariyanti)

SHARE