MARKET NEWS

Bos Garuda (GIAA) Ungkap Biang Kerok Harga Sahamnya Sempat Amblas

Dinar Fitra Maghiszha 19/01/2023 14:54 WIB

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengatakan, terdapat faktor yang menjadi penyebab penurunan harga saham perusahaan dalam beberapa hari terakhir.

Bos Garuda (GIAA) Ungkap Biang Kerok Harga Sahamnya Sempat Amblas. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengatakan, terdapat faktor yang menjadi penyebab penurunan harga saham perusahaan dalam beberapa hari terakhir.

Sejak suspensi dibuka pada 3 Januari 2022 di harga Rp204, saham GIAA terus mengalami pelemahan. Mengacu harga tersebut hingga Rabu (18/1), GIAA tercatat telah turun lebih dari 50%, hingga menyentuh level terendahnya di Rp94. 

Sementara pada perdagangan Kamis (19/1) pukul 14:26 WIB, sahamnya naik 6,00% di Rp107.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengungkapkan, koreksi GIAA salah satunya berasal dari aksi penjualan para kreditur yang mendapatkan saham hasil dari konversi utang.

"Berdasarkan analisa perseroan, aktivitas perdagangan (saham) pada periode 3 Januari-11 Januari 2023 berasal dari aktivitas kreditur perseroan," kata Irfan menjawab pertanyaan regulator pasar modal, Kamis (19/1/2023).

Berdasarkan perjanjian perdamaian dengan para kreditur, salah satu transaksi penambahan modal GIAA berasal dari konversi utang kreditur yang telah direalisasikan pada 28 Desember 2022. Para kreditur ini memiliki persentase saham sebesar 22,63%.

Sementara konversi saham tersebut tidak memiliki ketentuan periode lock-up, sehingga saham yang dimiliki kreditur dapat dijual sewaktu-waktu. Irfan menyebut, aksi jual para kreditur bertujuan memperoleh manfaat material yang lebih likuid.

"Oleh karenanya, saham yang dimiliki kreditur dimungkinkan untuk dilepas bilamana kreditur tidak berencana untuk mempertahankan kepemilikan sahamnya di perseroan," tegasnya.

Irfan memastikan, perseroan terus melakukan penguatan fundamental bisnis maskapai perusahaan agar mendapatkan nilai tambah bagi pemegang saham. Saat ini, maskapai penerbangan plat merah itu, terang Irfan, sedang fokus untuk mendukung pemulihan ekonomi dan pariwisata nasional.

"Perseroan juga tengah bersiap untuk dapat melayani penerbangan haji di 2023," tandasnya.

(FAY)

SHARE