MARKET NEWS

Boy Thohir Sebut Spin Off Jadi Jalan Terbaik untuk ADRO dan AAI

Rahmat Fiansyah 19/10/2024 06:02 WIB

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) resmi "berpisah" dengan PT Adaro Andalan Indonesia (AAI).

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) resmi "berpisah" dengan PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) resmi "berpisah" dengan PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Aksi korporasi pemisahan alias spin off tersebut diyakini menjadi jalan terbaik bagi kedua perusahaan.

Presiden Direktur & CEO Adaro Energy, Garibaldi Thohir mengatakan, pemisahan AAI dari induknya, ADRO dilakukan karena manajemen yakin hal ini merupakan langkah efektif untuk memaksimalkan kinerja AAI yang fokus pada bisnis batu bara termal dan ADRO yang ke depan fokus pada energi berkelanjutan.

"Karena (spin off) dapat memungkinkan masing-masing perusahaan untuk berfokus pada pengembangan kekuatan inti serta terus memanfaatkan sumber daya dan potensinya," katanya lewat keterangan resmi dikutip Sabtu (19/10/2024).

Rencana Adaro Energy melakukan spin off dari AAI disetujui pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Jumat (18/10/2024). Dengan keputusan itu, ADRO menjual 7 miliar saham atau seluruhnya sahamnya di AAI.

Pria yang kerap disapa Boy Thohir itu menilai, Adaro berkomitmen mendukung upaya pemerintah menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk upaya mencapai net zero emission pada 2060. Dukungan tersebut diberikan lewat komitmen ADRO memiliki sekitar 50 persen pendapatan dari bisnis non batu bara termal paling lambat 2030.

"Ini akan dicapai dengan meningkatkan bisnis di bidang-bidang yang mendukung ekosistem hijau Indonesia," kata Boy.

Dengan spin off tersebut, maka AAI akan fokus pada bisnis batu bara termal sementara ADRO akan mengandalkan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADRM) dengan bisnis batu bara kokas dan PT Adaro Clean Energy Indonesia (ACEI) and PT Adaro Power (AP) yang fokus pada energi baru dan terbarukan.

Menurut kakak Erick Thohir ini, pemisahan ini juga akan memungkinkan bisnis-bisnis hijau ADRO untuk mendapatkan akses pembiayaan yang lebih besar, biaya pendanaan yang lebih kompetitif, dan akses yang lebih luas terhadap proyek-proyek hijau dengan para mitra bisnis potensial papan atas.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE