MARKET NEWS

BREN Ambles 10 Persen Gara-Gara FCA, Saham Prajogo Pangestu Merana

TIM RISET IDX CHANNEL 29/05/2024 12:23 WIB

Saham emiten geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) anjlok hingga penutupan sesi I, Rabu (29/5/2024).

BREN Ambles 10 Persen Gara-Gara FCA, Saham Prajogo Pangestu Merana. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Saham emiten geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) anjlok hingga penutupan sesi I, Rabu (29/5/2024), seiring perusahaan masuk papan pemantauan khusus dan ditransaksikan secara full call auction (FCA). Saham Grup Barito lainnya pun ikut memerah.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BREN jatuh hingga batas auto reject bawah (ARB) untuk papan pemantauan khusus, yakni 10,00 persen ke Rp10.125 per saham.

Nilai transaksi emiten milik taipan Prajogo Pangestu tersebut Rp32 miliar dan volume perdagangan 3 juta saham.

Jatuhnya saham BREN hari ini masih membuatnya menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) dengan nilai Rp1.354,59 triliun, di atas PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di posisi kedua dengan valuasi Rp1.131,05 triliun.

Penurunan harga saham BREN turut membuat investor melepas saham Prajogo Pangestu lainnya.

Sebut saja, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) jeblok hingga ARB usai terjungkal 19,88 persen, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) terjun 13,78 persen, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tergerus 8,55 persen.

Sementara, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) masih menghijau 0,28 persen, kendati tekanan jual sudah sangat terasa hingga perdagangan siang ini.

Bursa sebelumnya mengonfirmasi saham BREN akan masuk pada papan pemantauan khusus menyusul suspensi yang berlangsung lebih dari sehari.

“Benar,” kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Manullang kepada wartawan, Selasa (28/5/2024).

Sesuai pemberitaan sebelumnya, bahwa masuk papan pemantauan khusus bukan berarti saham BREN tidak dapat ditransaksikan. Hal yang berbeda adalah perdagangan BREN akan dilakukan secara FCA dengan 5 kali sesi setiap harinya.

Dalam FCA, investor BREN tak lagi mengamati bid offer sebagaimana perdagangan saham biasa. Fitur yang disajikan bursa hanya Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV).

Sejatinya saham BREN telah digembok bursa sejak sesi pertama Senin hingga Selasa (27-28 Mei) Kebijakan ini diambil menyusul peningkatan harga kumulatif yang signifikan terhadap saham milik konglomerat Prajogo Pangestu.

BEI sebelumnya telah melakukan suspensi saham BREN pada Jumat (3/5/2024), tetapi hanya bersifat cooling down dari peningkatan signifikan. Saham kembali dibuka pada Senin (6/5).

Dalam Poin III.1.10 Peraturan BEI I-X tertera aturan bahwa Perusahaan Tercatat akan ditempatkan pada Papan Pemantauan Khusus apabila dikenakan penghentian sementara perdagangan Efek selama lebih dari 1 (satu) Hari Bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.

Saham BREN, yang menjadi primadona di pasar saham dalam negeri sejak melantai pada Oktober 2023, sudah meroket 136,01 persen dalam 6 bulan belakangan di tengah aksi beli agresif investor.

Sebelumnya, saham BREN resmi masuk ke dalam FTSE Global Equity Index, large cap periode Juni 2024.

FTSE Global Equity Index merupakan indeks bergengsi yang digunakan oleh para investor dalam mengambil keputusan investasi. Indeks ini mencakup total 19.000 perusahaan publik dengan market cap besar, menengah, kecil dan mikro di 49 negara termasuk emerging market.  (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE