MARKET NEWS

BREN Gagal Masuk FTSE Large Cap, Manajemen Tak Bisa Intervensi

Rahmat Fiansyah 23/09/2024 07:25 WIB

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) gagal masuk Indeks FTSE Large Cap.

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) gagal masuk Indeks FTSE Large Cap. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) gagal masuk Indeks FTSE Large Cap usai keputusan terbaru lembaga tersebut terkait konsentrasi tinggi pada empat pemegang saham.

Saham milik taipan Prajogo Pangestu tersebut sedianya masuk FTSE secara efektif pada Senin (23/9/2024). Namun, keputusan itu diralat oleh anak usaha London Stock Exchange itu karena empat pemegang saham besar BREN menguasai hampir 96 persen saham beredar.

Direktur & Corporate Secretary BREN Merly mengungkapkan, FTSE Russell merupakan lembaga independen yang memiliki kriteria, persyaratan, dan aturan sebelum memutuskan masuk keluarnya saham dalam indeks FTSE.

"Dalam hal ini, perseroan bersifat pasif dan tidak memiliki kewenangan apapun yang dapat memengaruhi keputusan yang diterbitkan FTSE," katanya, Senin.

Terkait laporan FTSE soal "Konsentrasi Tinggi pada Pemegang Saham," Merly pun menjelaskan bahwa empat pemegang saham BREN tak berubah secara signifikan sejak IPO, yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Green Era Energy Pte. Ltd (GE), Jupiter Tiger Holdings, dan Prime Hill Funds.

"Sejak tanggal 23 Agustus 2024 (pengumuman indeks FTSE) sampai dengan tanggal 19 September, tidak terjadi perubahan signifikan terhadap kepemilikan oleh empat pemegang saham tersebut," katanya.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), BRPT mengenggam 64,66 persen saham BREN diikuti GE 23,6 persen. Kemudian, Jupiter Tiger Holdings dan Prime Hill Funds memiliki masing-masing 3,94 persen dan 3,76 persen. Total empat pemegang saham itu menguasai 95,97 persen, sedikit turun dari saat IPO yang menyentuh 97 persen.

Menurut Merly, BREN juga mematuhi aturan free float yang ditetapkan Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya, di luar saham yang dimiliki BRPT dan GE, total saham beredar yang dinyatakan free float mencapai 15,6 miliar saham atau setara 11,66 persen dari total saham yang beredar.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE