MARKET NEWS

BSD City (BSDE) Puasa Dividen Lagi meski Punya Saldo Laba Rp31 Triliun

Rahmat Fiansyah 20/06/2025 09:28 WIB

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) kembali absen membagikan dividen kepada pemegang saham.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) kembali absen membagikan dividen kepada pemegang saham. (Foto: Dok. BSD City)

IDXChannel - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) kembali absen membagikan dividen kepada pemegang saham. Perusahaan properti Grup Sinar Mas tersebut terakhir kali memberikan dividen pada 2017.

Pada 2024, BSDE membukukan laba bersih Rp4,36 triliun, melejit 124 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp1,94 triliun. Hampir seluruh laba itu disimpan sebagai saldo laba ditahan seiring karakter bisnis properti yang padat modal.

Keputusan tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan di BSD City, Kota Tangerang, Banten, Kamis (19/6/2025). Dalam RUPST itu ditetapkan sebesar Rp4,36 triliun dicatat sebagai saldo laba ditahan untuk keperluan modal kerja dan Rp2 miliar disisihkan sebagai dana cadangan.

“Rapat menyetujui agenda untuk mengalokasikan Rp4,36 triliun dari laba bersih tahun buku 2024 sebagai laba ditahan. Dengan demikian, BSDE akan memperkuat struktur permodalan untuk mengembangkan proyek-proyek BSDE yang tersebar di Indonesia," kata Direktur BSDE, Hermawan Wijaya lewat keterangan resmi dikutip Jumat (20/6/2025).

Sementara itu pada kuartal I-2025, BSDE mencatatkan pendapatan usaha Rp2,7 triliun dengan laba bersih Rp1,7 triliun. Ekuitas juga meningkat menjadi Rp48,45 triliun yang mengindikasikan struktur permodalan yang sehat.

Hermawan optimistis dengan prospek bisnis pada tahun ini. Sejumlah faktor positif yang akan mendukung hal ini mulai dari potensi kenaikan permintaan terhadap hunian arah kebijakan pemerintah yang akan melanjutkan pembangunan infrastruktur. 

"Dengan struktur fundamental yang solid, akan menopang pertumbuhan bisnis yang bekelanjutan," katanya.

Berdasarkan catatan IDX Channel, BSDE memiliki saldo laba hingga Rp31,4 triliun hingga akhir Maret 2025, jauh di atas nilai kapitalisasi pasarnya yang berada di kisaran Rp18 triliun. Selain itu, kas dan setara kas juga menembus Rp8 triliun, belum memperhitungkan investasi jangka pendek yang mencapai Rp2 triliun.

Kuatnya neraca itu membuat perseroan memiliki keleluasaan dalam melakukan ekspansi bisnis, termasuk akuisisi perusahaan lain. Pada tahun lalu, BSDE membeli PT Suryamas Duta Makmur Tbk (SMDM), pemilik proyek Royal Tajur hingga Rancamaya dengan nilai transaksi Rp2,33 triliun.

Namun, keputusan BSDE menahan laba membuat pemegang saham, terutama publik harus kembali puasa dividen. Selain itu, kinerja saham BSDE juga relatif stagnan, bahkan menurun. Dalam setahun terakhir, saham BSDE turun 10 persen ke Rp885.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE