BSDE Kembali Absen Bagi Dividen, Pengendali Terus Borong Saham
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun lalu.
IDXChannel - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun lalu. Namun, pemegang saham pengendali (PSP) BSDE, Paraga Arta Mida terus memborong saham perseroan.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BSDE yang digelar Jumat (21/6/2024) menetapkan laba bersih perseroan pada tahun lalu sebesar Rp1,94 triliun sebagai saldo laba ditahan. Sementara Rp2 miliar ditetapkan sebagai dana cadangan.
"(Laba bersih) dibukukan sebagai laba ditahan untuk keperluan modal kerja perseroan," kata Presiden Direktur BSDE, Fransiscus Xaverius dikutip Sabtu (22/6/2024).
Sepanjang tahun lalu, emiten properti raksasa milik Sinar Mas Grup itu membukukan pendapatan Rp11,5 triliun, tumbuh 13 persen dari capaian tahun 2022 yang sebesar Rp10,2 triliun. Namun, laba bersih turun dari Rp2,4 triliun menjadi Rp1,9 triliun akibat beban yang meningkat.
Manajemen BSDE terakhir kali memberikan dividen kepada pemegang saham pada 2017 lalu. Hingga saat ini, laba yang diperoleh perseroan secara akumulatif mencapai Rp28,2 triliun, lebih besar dari kapitalisasi pasarnya Rp20,7 triliun.
Meskipun kembali absen membagi dividen, entitas pengendali BSDE, Paraga Arta Mida terus membeli saham perseroan. Paraga tercatat memborong 12 juta saham BSDE dalam kurun waktu 12-19 Juni 2024.
Transaksi tersebut dilakukan dengan harga rata-rata Rp943 per saham. Dengan demikian, Paraga harus merogoh kocek Rp11 miliar di luar biaya. Aksi beli itu membuat porsi kepemilikan PSP meningkat menjadi 40,15 persen.
Langkah PSP memborong saham BSDE juga dilakukan pada bulan lalu. Sepanjang bulan Mei 2024, Paraga membeli 53,4 juta saham BSDE sehingga menaikkan porsi kepemilikan menjadi 39,9 persen dari 39,7 persen.
Kinerja BSDE diperkirakan meningkat pada tahun ini. Perseroan menetapkan target marketing sales di 2024 sebesar Rp9,6 triliun.
Analis Senior Mirae Asset Management Nafan Aji Gusta memperkirakan realisasi marketing sales BSDE tahun ini berpotensi melewati target. Capaian tersebut ditopang oleh insentif PPN Ditanggung Pemerintah dan potensi relaksasi kebijakan moneter Bank Indonesia (BI).
(RFI)