MARKET NEWS

BTN Bersiap Rights Issue untuk Tingkatkan Pembiayaan KPR hingga 1,3 Juta Unit

Cahya Puteri Abdi Rabbi 30/09/2022 18:15 WIB

Direktur Utama BBTN Haru Koesmahargyo mengatakan rights issue merupakan salah satu langkah perseroan untuk meningkatkan kapasitas pembiayaan kredit

BTN Bersiap Rights Issue untuk Tingkatkan Pembiayaan KPR hingga 1,3 Juta Unit. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Direktur Utama BBTN Haru Koesmahargyo mengatakan, aksi korporasi tersebut merupakan salah satu langkah perseroan untuk meningkatkan kapasitas pembiayaan kredit perumahan rakyat (KPR). Sebagaimana diketahui, BTN merupakan bank yang berfokus pada segmen pembiayaan KPR.

“Karena saat ini perseroan sedang terbatas dari segi permodalan. Melalui rights issue ini kami ingin meningkatkan kemampuan kapasitas pembiayaan kredit,” kata Haru dalam 2nd Session Closing IDX Channel, Jumat (30/9/2022).

Haru menjelaskan, perseroan ingin meningkatkan kapasitas pembiayaan KPR dari sebelumnya sebanyak 800 ribu unit dalam lima tahun, menjadi 1,3 juta unit dalam lima tahun, atau secara rata-rata sebanyak 160 ribu unit per tahun.

Adapun, perseroan menargetkan pembiayaan utamanya ke seluruh Indonesia, dengan rincian sebanyak 601 ribu unit KPR subsidi dan 304 ribu unit non subsidi di Pulau Jawa.

Kemudian, sebanyak 197 ribu unit KPR subsidi dan 17,7 ribu unit KPR non subsidi di wilayah Sumatera, serta sebanyak 3,9 ribu unit KPR subsidi dan 600 unit non subsidi di Papua.

“Nantinya, akan tersebar ke seluruh Indonesia sesuai dengan potensi masing-masing,” pungkas Haru.

Sebagai informasi, BBTN akan melaksanakan rights issue dengan menawarkan sebanyak 4,6 miliar lembar saham Seri B dengan nilai nominal Rp500. 

Adapun, aksi korporasi tersebut diharapkan akan meningkatkan kemampuan perseroan dalam rangka mendukung Program Perumahan Nasional, khususnya Program Pemerintah Sejuta Rumah, serta peruntukan lainnya yang mendukung pertumbuhan bisnis perseroan.

(FRI)

SHARE