MARKET NEWS

Bukalapak (BUKA) Catat Laba Rp2,9 Triliun, Akibat Penyesuaian Nilai Investasi Saham

Rahmat Fiansyah 29/10/2025 08:30 WIB

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan laba bersih triliunan rupiah sepanjang Januari-September 2025.

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan laba bersih triliunan rupiah sepanjang Januari-September 2025. (Foto: Dok. Bukalapak)

IDXChannel - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan laba bersih triliunan rupiah sepanjang Januari-September 2025. Namun, laba tersebut bukan diperoleh dari aktivitas operasional, melainkan kenaikan nilai wajar investasi saham alias mark-to-market gain.

Hingga 30 September 2025, Bukalapak mencatatkan laba bersih secara akuntansi sebesar Rp2,9 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp2,17 triliun berasal dari keuntungan yang belum/sudah terealisasi atas investasi saham, berdasarkan Catatan Laporan Keuangan No. 29.

Angka ini terutama dari pergerakan saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) di mana Bukalapak memiliki 11,49 persen saham. Sejak awal 2025, saham BBHI naik 111 persen ke level Rp1.480.

Secara operasional, Bukalapak mencatat lonjakan pendapatan hingga 39 persen menjadi Rp4,73 triliun. Kenaikan ini terutama disumbang segmen Gaming yang menjadi andalan BUKA usai menutup bisnis e-commerce.

Direktur Utama Bukalapak, Victor Putra Lesmana menilai, kinerja perseroan masih stabil di tengah dinamika industri teknologi. Capaian Bukalapak hingga kuartal III-2025 dinilainya mencerminkan kemampuan manajemen menjaga stabilitas dan ketahanan bisnis di tengah perubahan pasar.

"Kami terus menjalankan strategi dengan disiplin, memperkuat fondasi ekosistem, dan berupaya memberikan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan," katanya lewat keterangan resmi, Rabu (29/10/2025).

Keempat segmen bisnis utama Bukalapak terus memberikan kontribusi positif. Segmen Gaming tetap menjadi kontributor terbesar dengan pendapatan Rp3,85 triliun. Sedangkan, segmen Online-to-Offline (O2O) berada di posisi kedua mencapai Rp656 miliar.

Dari sisi non-operasional, Bukalapak juga mencatatkan pendapatan keuangan dari deposito dan obligasi sebesar Rp648 miliar. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama 2024 sebesar Rp784 miliar. 

Selain itu, posisi kas Bukalapak juga masih sangat kuat. Per 30 September 2025, perseroan memiliki kas dan setara kas sebesar Rp17,1 triliun.

Victor mengatakan, ke depan, perseroan akan terus mengembangkan seluruh lini bisnis dan memperdalam penetrasi pasar melalui inovasi produk serta peningkatan pengalaman pengguna.

"Didukung oleh posisi kas dan fleksibilitas finansial yang kuat, perseroan memiliki landasan yang kokoh untuk mengeksekusi strategi pertumbuhan dan menghadirkan solusi digital yang semakin relevan bagi ekosistem bisnis di Indonesia," ujarnya.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE