MARKET NEWS

Bukit Asam (PTBA) Bakal Gelar RUPST, Begini Ekspektasi Analis

Taufan Sukma/IDX Channel 12/06/2023 10:18 WIB

analis memperkirakan bahwa emiten tambang batu bara tersebut bakal kembali memutuskan pembagian dividen dalam jumlah besar.

Bukit Asam (PTBA) Bakal Gelar RUPST, Begini Ekspektasi Analis (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bakal segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis (15/6/2023) mendatang.

Sebagian analis memperkirakan bahwa emiten tambang batu bara tersebut bakal kembali memutuskan pembagian dividen dalam jumlah besar dalam gelaran RUPS tersebut.

Ekspektasi tersebut didasarkan pada rekam jejak PTBA dalam beberapa tahun terakhir tak pernah absen membagikan dividen dalam porsi yang cukup jumbo.

Terlebih, emiten berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut sukses mencatat rekor laba bersih pada kinerja keuangan 2022 lalu, dengan meraih Rp12,6 triliun, atau melonjak 59 persen dari laba tahun sebelumnya yang masih sebesar Rp7,9 triliun.

Tercatat dua tahun berturut-turut, anak usaha MIND.ID, holding company perusahaan tambang pelat pelat merah, ini selalu sukses mencetak rekor laba bersih.

Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan seiring dengan tingginya harga batu bara. Pendapatan melesat 46 persen dari Rp29,3 triliun di 2021 menjadi Rp42,6 triliun.

Dari sisi Earnings Before Interest Tax Depreciation & Amortization (EBITDA) juga naik signifikan sebesar 52,6 persen secara tahunan menjadi Rp17,7 triliun. 

Berdasarkan catatan, PTBA tidak pernah absen membagikan dividen. Rekor dividen tertinggi terjadi untuk kinerja keuangan 2021.

Dividen payout ratio nyaris mencapai 100% atau sebesar Rp7,9 triliun dengan dividen per saham Rp688,51.

Sementara dividen terendah dibagikan pada kinerja keuangan 2020, di mana pada saat itu kinerja perusahaan cukup terdampak oleh pandemi yang menghantam perekonomian dunia.

Bila mengecualikan kinerja keuangan 2020 yang terkena pandemi, dalam lima tahun terakhir dividen payout ratio (DPR) yang sering terjadi sebesar 75 persen dari laba bersih.

Ini sekaligus DPR paling rendah dalam lima tahun terakhir. Sehingga kisaran DPR dalam lima tahun terakhir adalah 75 persen hingga bahkan 100 persen.

Bila menggunakan asumsi DPR 75 persen untuk kinerja keuangan 2022, maka dividen yang dibagikan akan mencapai Rp9,45 triliun, atau setara dengan dividen per saham Rp818.

Dengan harga saham PTBA saat ini di kisaran Rp3.300, maka dividen yield setara dengan 24,78 persen. Ini merupakan dividen yield yang tergolong jumbo di Bursa Efek Indonesia (BEI), bahkan untuk Indeks High Dividen 20.

Tentunya, berapa besaran dividen PTBA merupakan domain dari pemegang saham, dalam hal ini MIND ID dan Kementerian BUMN.

Namun, yang pasti PTBA juga memiliki kas jumbo untuk membayar dividen sesuai perintah pemegang saham.

Posisi kas dan setara kas perseroan pada kuartal I-2023 yang mencapai Rp15,5 triliun atau setara dengan 46,4% dari total aset. 

"Kami serahkan kepada pemegang saham tentunya ya yang jelas kan kami sudah dapatkan laba. Nah, laba itu keputusannya nanti ada di pemegang saham," ujar Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI, beberapa waktu lalu.

Analis Saham sekeligus Direktur Avere Investama Teguh Hidayat memperkirakan PTBA akan mengumumkan dividen di kisaran Rp800 sampai Rp1.100 per saham, pada RUPS-nya di hari Kamis nanti.

Nilai itu setara dengan dividen payout ratio (DPR) di kisaran 73 persen sampai di atas 100%.

Prediksi Teguh Hidayat ini didasarkan pada lima hal, yaitu sejarah pembayaran dividen perusahaan di masa lalu, laba perusahaan untuk tahun buku yang bersangkutan, jumlah arus kas bersih operasional, jumlah cash yang dipegang perusahaan, dan Kebutuhan cash perusahaan, entah itu untuk ekspansi usaha atau bayar utang yang akan jatuh tempo.

"Secara historis, selama ini PTBA bayar dividen sekitar 70 sampai 80 persen dari laba, dan tahun lalu dividennya sebesar 100 persen dari laba. Jadi ada kemungkinan untuk tahun ini dividennya 100 persen juga, yaitu Rp1.094 per saham untuk tahun buku 2022," ujar Teguh, dalam analisa yang dipublikasikan pekan lalu.

Beralih ke arus kas, menurut Teguh, PTBA mencatat arus kas bersih dari aktivitas operasional sebesar Rp12,5 triliun, atau hampir sama persis dengan laba bersihnya yang juga Rp12,5 triliun.
 
"Laporan arus kas ini penting untuk dicek karena laba bersih perusahaan belum tentu seluruhnya berupa kas, sedangkan untuk bayar dividen maka perusahaan harus pakai uang kas," tutur Teguh.

Berikutnya, Teguh mengatakan posisi kas PTBA mencapai Rp16 triliun, setara Rp1.388 per saham. Dengan posisi ini maka PTBA punya kas lebih dari cukup untuk bayar dividen Rp1.000 per saham.
 
Sementara, Riset Maybank Sekuritas yang dipublikasikan pada 8 Mei 2023 memproyeksi dividen yield PTBA akan berada pada kisaran 18,8 persen.

Sedangkan Ciptadana Sekuritas memproyeksi dividen per saham mencapai Rp728,2 atau setara dengan dividen yield 22 persen pada harga saham hari ini.

Potensi dividen jumbo juga telah diantisipasi oleh investor yang tercermin dari kenaikan saham PTBA sebesar 7,84 persen dalam sepekan terakhir.

Volume perdagangan PTBA dalam sepekan terakhir juga cukup ramai, dengan rata-rata 30,3 juta saham diperdagangan tiap hari dan nilai transaksi mencapai Rp96,77 miliar. (TSA)

SHARE