MARKET NEWS

BUMI-EMTK Cs Tersengat Efek Inklusi LQ45, Analis Soroti Saham Ini

TIM RISET IDX CHANNEL 28/10/2025 11:16 WIB

Sejumlah saham pendatang baru di indeks LQ45 langsung melesat pada perdagangan Selasa (28/10/2025).

BUMI-EMTK Cs Tersengat Efek Inklusi LQ45, Analis Soroti Saham Ini. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Sejumlah saham pendatang baru di indeks LQ45 langsung melesat pada perdagangan Selasa (28/10/2025).

Kenaikan tersebut terjadi sehari setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan hasil rebalancing tiga indeks utama—LQ45, IDX30, dan IDX80—untuk periode November 2025 hingga Januari 2026.

Pengumuman tersebut menandai rotasi besar dalam daftar penghuni indeks unggulan, dengan sederet nama besar menggantikan emiten lama, mencerminkan pergeseran likuiditas dan kapitalisasi di pasar saham.

Di antara lima saham baru yang bergabung ke indeks LQ45, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) mencuri perhatian dengan lonjakan tertinggi. Berdasarkan data BEI pukul 11.03 WIB, saham EMTK melesat 8,41 persen ke level Rp1.160 per unit, diikuti PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang naik 4,55 persen menjadi Rp137 per unit.

Kenaikan juga terlihat pada PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) yang menguat 4,03 persen, serta PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) yang menambah 0,33 persen. Sebaliknya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) justru terkoreksi 4,90 persen, meski tetap menjadi sorotan karena status barunya di indeks bergengsi tersebut.

Kelima saham penghuni baru LQ45 tersebut menggantikan PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menyoroti satu nama yang dinilai memiliki potensi ke depan, yakni BUMI.

“Secara teknikal, saham BUMI masih berkonsolidasi di area 130-120. Penting bagi BUMI untuk melewati angka 150 dan 175 sebagai syarat bullish,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).

Ia menambahkan, aliran dana dari indeks LQ45 kemungkinan tidak akan sebesar efek yang muncul dari MSCI. “Diperkirakan flow dari LQ45 tidak sebesar daripada flow MSCI,” kata Michael.

Lebih lanjut, ia menilai ada dua katalis utama yang akan menentukan arah pergerakan saham BUMI ke depan. “Katalis penting bagi BUMI adalah proses restrukturisasi utang (kuasi reorganisasi) yang sudah disetujui oleh shareholders, serta harga batu bara itu sendiri,” tutur Michael.

Perubahan juga terjadi pada indeks IDX30, di mana PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) bergabung ke daftar, menggantikan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Sementara itu, perombakan paling ramai terjadi di indeks IDX80, yang kedatangan tujuh emiten baru: PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Jababeka Tbk (KIJA), PT MNC Land Tbk (KPIG), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).

Mereka menggusur tujuh penghuni lama, yakni PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

Berikut rangkumannya:

LQ45
Masuk: BUMI, DSSA, EMTK, HEAL, NCKL
Keluar: ARTO, BRIS, JSMR, MAPA, SMRA

IDX30
Masuk: AADI, PGEO
Keluar: AKRA, EXCL

IDX80
Masuk: BUMI, DSSA, KIJA, KPIG, PNBN, RATU, WIFI
Keluar: AUTO, BFIN, BNGA, BRIS, MNCN, SRTG, TKIM

(Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE