MARKET NEWS

Bumi Resources (BUMI) Pasok 22 Juta Metrik Ton Batu Bara untuk Kebutuhan Domestik

Yanto Kusdiantono 30/08/2024 17:48 WIB

Emiten berkode BUMI itu menyumbang 1/6 porsi batubara yang digunakan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai sumber energi.

Bumi Resources (BUMI) Pasok 22 Juta Metrik Ton Batu Bara untuk Kebutuhan Domestik. (Foto: freepik)

IDXChannel—PT Bumi Resources Tbk meyakini komoditas batu bara masih menjadi kontributor utama sebagai sumber energi primer untuk pembangkit listrik di Indonesia. 

Emiten berkode BUMI itu menyumbang 1/6 porsi batu bara yang digunakan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai sumber energi, sehingga perseroan tercatat sebagai salah satu pemasok batu bara dengan volume terbanyak untuk pembangkit listrik tanah air.

Melalui anak usahanya, secara total BUMI menyuplai batu bara sekitar 21 sampai 22 juta metrik ton untuk kebutuhan domestik pada 2023. Jumlah tersebut setara dengan 28 persen dari total produksi tahun 2023 yang mencapai  77,8 juta metrik ton. 

Adapun pada semester pertama 2024, BUMI memproduksi batu bara sebesar 37,7 juta metrik ton naik sebesar 7 persen dibanding tahun lalu sebesar 35,4 juta metrik ton.

“Batu bara masih berperan besar dalam ketersediaan suplai listrik dengan harga murah di Indonesia. Di dalamnya, BUMI sendiri memiliki kontribusi yang tidak sedikit, selaras dengan cakupan Domestic Market Obligation (DMO) batu bara yang melampaui angka 25 persen,” kata Director & Corsec BUMI Dileep Srivastava dalam keterangannya, Jumat (30/8).

Dia menambahkan, sebagai perusahaan batu bara terbesar nasional BUMI Resources juga berkontribusi signifikan dalam ketersediaan listrik dengan harga terjangkau bagi masyarakat.  

Pasalnya, saat ini sebagian besar pembangkit listrik masih mengandalkan batu bara sebagai bahan bakar termurah, terutama di Kawasan Asia termasuk di Indonesia. Menurut Dileep, Indonesia masih memerlukan batu bara sebagai sumber energi utama untuk memproduksi listrik dengan harga terjangkau.

Selain itu, terkait era transisi ke energy terbarukan, ujar Dileep, hal itu masih memerlukan biaya yang tidak sedikit kendati sumber energinya dapat diperoleh secara bebas di alam seperti angin atau cahaya matahari. 

Sekadar diketahui BUMI memiliki anak perusahaan pertambangan batu bara, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Provinsi Kalimantan Timur, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) di Kalimantan Selatan, dan PT Pendopo Energi Batu Bara di Sumatera Selatan.

“Sebagai bagian dari kontribusi BUMI untuk negara, kami berkomitmen untuk selalu menjaga dan selalu memenuhi pasokan dalam negeri. Tentu selain bentuk kontribusi lain seperti pajak dan royalti bagi penerimaaan negara, aktivitas CSR (corporate social responsibility) dalam pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, maupun langkah-langkah nyata untuk keberlanjutan lingkungan terus kami kerjakan,” ujar Dileep.

(Nadya Kurnia) 

SHARE