Bursa Asia Beragam saat Pasar Yakin The Fed Pangkas Suku Bunga
Bursa Asia dibuka beragam pada perdagangan Senin (1/7/2024) seiring investor optimistis The Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga satu kali.
IDXChannel - Bursa Asia dibuka beragam pada perdagangan Senin (1/7/2024) seiring investor optimistis The Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga satu kali pasca rilis data inflasi PCE Amerika Serikat (AS).
Saham-saham di Jepang dan Korea Selatan kompak naik, sementara bursa Australia dan China kompak turun. Bursa Hong Kong libur.
Pada pukul 09.35 WIB, indeks saham Nikkei 225 Jepang naik 0,24 persen di level 39.676,7. Indeks Shanghai Composite turun tipis 0,041 persen di level 2.966.
Lebih lanjut, indeks KOSPI Korea Selatan menguat tipis 0,14 persen di level 2.801,75 dan indeks ASX 200 Australia turun 0,38 persen di level 7.738,1. (Lihat grafik di bawah ini.)
Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,5 persen di level 7.098 pada pukul 09.37 WIB. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup menguat 1,37 persen ke level 7.063,58.
Data inflasi terbaru Amerika Serikat (AS) membuat para investor meningkatkan spekulasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada September.
Inflasi di AS berdasarkan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), turun tipis menjadi 2,6 persen secara tahunan pada Mei dari 2,7 persen pada April.
Indeks Harga PCE inti, tidak termasuk harga pangan dan energi yang berfluktuasi di level 2,6 persen pada periode yang sama, turun dari kenaikan 2,8 persen yang tercatat pada April.
Investor kini meningkatkan taruhannya terhadap penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September tahun ini.
Di lain pihak, data PMI Manufaktur NBS resmi China dilaporkan tidak berubah di level 49,5 pada Juni 2024. Angka ini stabil selama dua bulan berturut-turut dan selaras dengan perkiraan pasar.
Hasil terbaru ini menandai kontraksi aktivitas pabrik yang keempat kalinya sepanjang tahun ini, di tengah Beijing yang sedang berjuang untuk memacu kebangkitan ekonomi China di tengah lemahnya permintaan, risiko deflasi, dan pelemahan sektor properti yang berkepanjangan.
Indeks Nikkei 225 Jepang naik ke level tertinggi tiga bulan karena indeks kepercayaan bisnis yang optimis di Jepang mengangkat sentimen pasar.
Data menunjukkan bahwa kepercayaan di kalangan perusahaan manufaktur besar Jepang meningkat menjadi plus 13 pada kuartal kedua 2024 dari plus 11 pada kuartal sebelumnya, Angka ini mencapai level tertinggi dalam dua tahun di tengah prospek ekonomi yang membaik.
Sementara itu, PMI manufaktur Jepang untuk Juni direvisi sedikit lebih rendah menjadi 50 dari angka awal 50,1, namun tetap ekspansif untuk bulan kedua berturut-turut.
Saham teknologi memimpin kenaikan, dengan keuntungan dari Disco Corp naik 0,2 persen, Advantest (0,2 persen), SoftBank Group (1 persen), Socionext (2,9 persen) dan Keyence (0,8 persen). Indeks kelas berat lainnya juga menguat, termasuk Hitachi (2,5 persen), Kawasaki Kisen (4,1 persen) dan Nippon Tel (2,6 persen). (ADF)