Bursa Asia Beragam usai Bank Sentral China Tahan Suku Bunga
Bursa Asia beragam pada pembukaan perdagangan Kamis (20/6/2024) seiring Bank Sentral China (PBOC) mempertahankan suku bunga pinjaman utama.
IDXChannel - Bursa Asia beragam pada pembukaan perdagangan Kamis (20/6/2024) seiring Bank Sentral China (PBOC) mempertahankan suku bunga pinjaman utama pada rapat Juni.
Kebijakan ini sejalan dengan ekspektasi pasar di mana suku bunga dasar pinjaman (LPR) tenor 1 tahun yang menjadi acuan sebagian besar pinjaman korporasi dan rumah tangga dipertahankan pada level 3,45 persen.
Sementara itu, suku bunga tenor 5 tahun, yang menjadi acuan untuk KPR properti, dipertahankan pada 3,95 persen setelah rekor penurunan sebesar 25 basis points (bps) pada Februari lalu.
Kedua tingkat suku bunga berada pada rekor terendah, di tengah pemulihan ekonomi yang tidak merata sehingga memperkuat seruan lebih banyak langkah dukungan dari Beijing.
Saham-saham di Hong Kong dan Korea Selatan menguat, sementara saham di China, Jepang dan Australia diperdagangkan melemah.
Pada pukul 09.00 WIB, indeks saham Nikkei 225 Jepang turun 0,76 persen di level 38.276,37. Indeks Shanghai Composite turun 0,09 di level 3.015,22.
Lebih lanjut, indeks KOSPI Korea Selatan menguat 0,31 persen di level 2.805,88 dan indeks Hang Seng Hong Kong menguat tipis 0,015 persen di level 18.433. Sementara indeks ASX 200 Australia melemah tipis 0,02 persen di level 7.768,1. (Lihat grafik di bawah ini.)
Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,39 persen di level 6.752 pada pukul 09.02 WIB. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup turun 0,12 persen ke level 6.726,92.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun dan membalikkan kenaikan dari sesi sebelumnya karena kehati-hatian mendominasi sentimen menjelang data ekonomi utama di Jepang.
Angka inflasi domestik untuk bulan Mei dan data PMI manufaktur dan jasa untuk Juni akan dirilis pada Jumat esok.
Sementara itu, investor terus menilai prospek kebijakan moneter Bank of Japan setelah Gubernur Kazuo Ueda mengatakan kepada parlemen awal pekan ini bahwa mereka dapat menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan Juli tergantung pada data ekonomi yang akan datang.
Penurunan signifikan terlihat dari indeks kelas berat seperti SoftBank Group (-0,7 persen), Toyota Motor (-0,6 persen), Mitsubishi UFJ (-0,6 persen), Advantest (-0,7 persen) dan Hitachi (-1,1 persen).
Dalam berita perusahaan, lebih dari seperempat pemegang saham Toyota Motor menentang pengangkatan kembali Ketua Akio Toyoda ke dalam dewan direksi pada pertemuan tahunan minggu ini di tengah kekhawatiran tata kelola terkait dengan skandal sertifikasi.
Indeks S&P/ASX 200 Australia turun tipis untuk sesi kedua berturut-turut karena investor mencari katalis baru, dengan angka PMI manufaktur dan jasa Australia pada Juni yang akan dirilis esok.
Investor juga terus menilai prospek kebijakan moneter Reserve Bank of Australia (RBA) setelah mempertahankan suku bunga stabil pada minggu ini.
Gubernur RBA Michele Bullock mengatakan pejabat bank sentral tengah mempertimbangkan perlu atau tidaknya kenaikan suku bunga pada pertemuan Juli.
Kini, pasar telah mengurangi spekulasi penurunan suku bunga RBA dari sekitar 64 persen pada awal minggu ini menjadi hanya 36 persen, dengan pelonggaran yang baru terlihat pada April tahun depan. (ADF)