MARKET NEWS

Bursa Asia Bergerak Beragam di Tengah Jebloknya Wall Street

TIM RISET IDX CHANNEL 19/11/2025 09:05 WIB

Bursa saham Asia bergerak beragam pada Rabu (19/11/2025) di tengah aksi jual di Wall Street semalam seiring sentimen pasar mulai stabil.

Bursa Asia Bergerak Beragam di Tengah Jebloknya Wall Street. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia bergerak beragam pada Rabu (19/11/2025) di tengah aksi jual di Wall Street semalam seiring sentimen pasar mulai stabil.

Menurut data pasar, pukul 08.54 WIB, Indeks Nikkei 225 naik 0,31 persen, sementara Indeks Topix menguat 0,61 persen, menghentikan pelemahan tajam selama tiga hari.

Indeks CSI 300 China juga terkerek 0,20 persen. Sementara, Shanghai Composite, Hang Seng Hong Kong, STI Singapura, dan ASX 200 Australia cenderung mendatar.

Berbeda, KOSPI Korea Selatang melemah 0,29 persen.

Bursa global belakangan tertekan oleh kekhawatiran atas valuasi teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin mahal serta ketidakpastian arah pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Sementara itu, investor menantikan laporan kinerja Nvidia yang sangat dinanti, mengingat besarnya eksposur perusahaan teknologi Jepang dalam rantai pasok AI global.

Wall Street Tumbang

Indeks saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melemah pada Selasa, dengan S&P 500 mencatat penurunan empat hari beruntun—terpanjang dalam tiga bulan—di tengah kekhawatiran valuasi yang menghantui saham-saham terkait AI seperti Nvidia.

Penurunan saham Home Depot setelah laporan kinerja dan proyeksinya turut membebani pasar.

Mengutip Reuters, Nvidia dijadwalkan merilis laporan kinerja setelah penutupan perdagangan pada Rabu. Kinerja keuangan perusahaan ini diperkirakan diamati ketat untuk menilai apakah valuasinya yang tinggi dan belanja modalnya dapat dibenarkan.

Data ekonomi juga mulai mengalir kembali setelah berakhirnya penutupan sebagian pemerintahan AS, dengan laporan tenaga kerja akan dirilis Kamis pagi.

Tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja dari berbagai sumber data alternatif serta komentar sejumlah pejabat Federal Reserve yang menolak kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan Desember turut menekan pasar saham.

Meski begitu, pelaku pasar belum melihat potensi koreksi berkepanjangan. Indeks-indeks utama berhasil menutup sesi jauh dari level terendah hariannya, ketika Nasdaq sempat turun lebih dari 2 persen. Indeks biotek Nasdaq, NNBI, justru naik 0,7 persen ke rekor penutupan.

Para analis di Jefferies mencatat adanya sinyal bahwa pasar bisa bersiap untuk reli, termasuk rasio put/call yang berada di posisi tertinggi sejak Juli serta lebih dari 600 juta kontrak put yang diperdagangkan dalam sebulan terakhir—mendekati level yang terlihat saat pengumuman tarif pada April oleh pemerintahan Trump.

“Menurut saya, ini lebih merupakan penyesuaian arah ketimbang runtuhnya perdagangan berbasis AI,” ujar Kepala Strategi Investasi di Empower, Marta Norton.

Norton menambahkan, “Semua yang sebelumnya melaju cepat kini mulai melambat. Bagi saya, ini mencerminkan sentimen pasar yang terlalu nyaman, bukan hanya pada AI, tetapi pada segala sesuatu yang harganya terus naik.” (Aldo Fernando)

SHARE