MARKET NEWS

Bursa Asia Bergerak Beragam usai Rilis Risalah The Fed

TIM RISET IDX CHANNEL 22/08/2024 09:33 WIB

Bursa saham Asia condong bergerak beragam di awal perdagangan Kamis (22/8/2024) usai rilis risalah pertemuan Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).

Bursa Asia Bergerak Beragam usai Rilis Risalah The Fed. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia condong bergerak beragam di awal perdagangan Kamis (22/8/2024) usai risalah pertemuan (FOMC) Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) menunjukkan para pembuat kebijakan siap untuk mulai memangkas suku bunga.

Menurut data pasar, pukul 09.22 WIB, indeks Nikkei 225 Tokyo Jepang naik 0,76 persen, bersama indeks TOPIX 0,35 persen. Indeks KOSPI Korea Selatan terapresiasi tipis 0,04 persen.

Setali tiga uang, indeks ASX 200 Australia menghijau 0,20 persen dan Hang Seng Hong Kong 0,56 persen.

Berbeda, Shanghai Composite Index minus 0,12 persen dan Straits Times Index Singapura terkoreksi 0,17 persen.

Dalam risalah The Fed disebutkan, sebagian besar anggota merasa jika data ekonomi AS sesuai dengan ekspektasi, maka pemotongan suku bunga pada September kemungkinan akan menjadi langkah yang tepat.

Merespons tersebut, bursa saham AS alias Wall Street naik, obligasi menguat, dan dolar melemah.

"Sinyal yang jelas dari risalah (Fed) telah menjadi pemicu penurunan terbaru pada dolar AS," kata Kepala Strategi Mata Uang National Australia Bank, Ray Attrill, dikutip Reuters, Kamis (22/8).

Ray menambahkan, penurunan dolar mungkin dapat dicegah oleh data pekerjaan AS pada 6 September atau bahkan data purchasing managers index (PMI) yang akan dirilis hari ini jika hasilnya berbeda dari ekspektasi pasar terkait pemotongan suku bunga, atau jika menunjukkan kelemahan di Eropa yang dapat menekan euro.

Survei PMI manufaktur Jepang menunjukkan aktivitas menyusut, meski sedikit, dan sektor jasa mengalami ekspansi.

Pasar futures suku bunga telah sepenuhnya memperhitungkan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) di AS bulan depan, dengan kemungkinan sepertiga untuk pemotongan 50 bps dan lebih dari 200 bps pemotongan hingga Juli 2025.

Obligasi AS menguat semalam setelah risalah Fed dan revisi awal yang besar—meskipun telah diperkirakan—terhadap angka perekrutan tenaga kerja di AS selama setahun terakhir.

Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun AS relatif stabil di 3,81 persen pada Kamis pagi di Asia, dan imbal hasil dua tahun tetap di 3,94 persen. (Aldo Fernando)

SHARE