Bursa Asia Bergerak Variatif, Gangguan Supply Chain Jadi Isu Utama
Bursa saham Asia bergerak variatif pada perdagangan Jumat pagi (1/4/2022). Indeks MSCI yang mengukur kinerja saham Asia Pasifik di luar Jepang turun -0,70%.
IDXChannel - Bursa saham Asia bergerak variatif pada perdagangan Jumat pagi (1/4/2022). Indeks MSCI yang mengukur kinerja saham Asia Pasifik di luar Jepang turun -0,70%.
Berdasarkan data Investing hingga pukul 10:26 WIB, KOSPI Korea Selatan (KS11) turun -0,53% di 2.743,09, Hang Seng Hong Kong (HSI) tertekan -0,76% di 21.830,50, dan Nikkei 225 Jepang (N225) koreksi -0,43% di 27.700.
Shanghai Composite China (SSEC) menanjak 0,65% di 3.273,38, Taiwan Weighted (TWII) anjlok -0,84% di 17.544,57. Adapun Straits Times Singapura menguat 0,06% di 3.410,49, SET Thailand jatuh -0,17% di 1.692,36, dan Australia ASX 200 (AXJO) menguat 0,17% di 7.512,10, sementara Indonesia Composite Index / IHSG tertekan -0,02% di 7.069,96.
Pasar ekuitas di Asia mendapat sentimen global dari upaya damai Rusia dan Ukraina, kenaikan harga komoditas, hingga peningkatan suku bunga bank sentral.
Kendati Rusia telah sepakat untuk mengurangi konsentrasi serangan di ibu kota Kiev, namun Presiden Vladimir Putin membalas sanksi yang diterapkan barat dengan mengancam akan menghentikan kontrak sepertiga gas alamnya apabila tidak dibayar menggunakan mata uang rubel.
Ancaman ini menimbulkan kekhawatiran baru atas gangguan pasokan, dan melonjaknya biaya bahan baku. Investor khawatir bahwa tekanan harga dapat memaksa bank sentral di tingkat global untuk menaikkan suku bunga secara agresif, sehingga berpotensi memicu resesi.
"Tekanan geopolitik masih tetap, setidaknya untuk saat ini, ada sentimen pengetatan dari The Fed," kata Analis Jefferies, Christopher Wood, dilansir Reuters, Jumat (1/4/2022).
Pasar turut mengamati data pekerjaan AS pada bulan Maret yang diperkirakan diumumkan pada Jumat (1/4). Di samping angka pekerjaan utama, angka ini dapat digunakan untuk membaca indikasi inflasi upah di negara adidaya tersebut.
(NDA)