MARKET NEWS

Bursa Asia Cenderung Melemah, Terseret Koreksi Wall Street

TIM RISET IDX CHANNEL 03/09/2025 09:20 WIB

Bursa saham Asia turun pada perdagangan Rabu (3/9/2025), mengikuti pelemahan di Wall Street semalam.

Bursa Asia Cenderung Melemah, Terseret Koreksi Wall Street. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia turun pada perdagangan Rabu (3/9/2025), mengikuti pelemahan di Wall Street semalam.

Menurut data pasar, pukul 09.02 WIB, Indeks Nikkei 225 terkoreksi 0,11 persen, sementara Indeks Topix yang lebih luas melemah 0,41 persen.

Di dalam Negeri Sakura, Wakil Gubernur Bank of Japan (BOJ) Ryozo Himino mengatakan pada Selasa bahwa bank sentral sebaiknya terus menaikkan suku bunga secara bertahap, namun menekankan bahwa risiko global masih tinggi, sehingga tidak ada urgensi untuk pengetatan agresif.

Investor kini menantikan data upah terbaru Jepang akhir pekan ini sebagai sinyal arah kebijakan.

Kerugian paling terasa pada saham-saham berat indeks, termasuk SoftBank Group (-3,4 persen), Mitsubishi Heavy Industries (-2,5 persen), Advantest (-1,1 persen), Tokyo Electron (-1,2 persen), dan Sanrio (-1,3 persen).

Shanghai Composite juga tergerus 0,56 persen, ASX 200 Australia berkurang 0,99 persen, dan STI Singapura minus 0,31 persen.

Berbeda, Hang Seng Hong Kong naik 0,20 persen dan KOSPI Korea Selatan menguat 0,34 persen.

Wall Street ditutup melemah seiring investor menimbang ketidakpastian baru terkait perdagangan global setelah pengadilan banding federal memutuskan sebagian besar tarif besar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ilegal.

Mengutip Reuters, pengadilan banding pada Jumat lalu membolehkan tarif Trump tetap berlaku hingga 14 Oktober, dan Trump pada Selasa menyatakan akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung.

Perkembangan terbaru ini membuat investor dan pelaku bisnis semakin sulit memprediksi masa depan kebijakan perdagangan AS dan dampaknya terhadap perusahaan, inflasi, serta pertumbuhan ekonomi.

Saham Nvidia NVDA, Apple AAPL, dan Amazon AMZN berada di tengah perang dagang Trump dengan China, dan masing-masing turun lebih dari 1 persen, menjadi pemberat terbesar S&P pada hari itu.

Setelah libur pada Senin karena Hari Buruh, S&P 500 ditutup turun 0,7 persen. Sebelumnya, indeks ini sempat turun hingga 1,5 persen.

Penurunan S&P 500 membuat indeks ini kini berada sekitar 1,3 persen di bawah rekor penutupan tertinggi pekan lalu. (Aldo Fernando)

SHARE