MARKET NEWS

Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Indeks Hang Seng dan Shanghai Cerah

Tim IDXChannel 30/09/2022 09:03 WIB

Bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Jumat (30/9/2022).

Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Indeks Hang Seng dan Shanghai Cerah (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Bursa saham Asia bervariasi, cenderung turun pada perdagangan Jumat (30/9/2022) menyusul kejatuhan Wall street karena prospek suku bunga yang lebih tinggi, hingga gejolak di Eropa yang memicu kekhawatiran resesi global. 

Indeks Nikkei Jepang tumbang 1,56% atau 411,72 poin ke level 26.012. Indeks Taiwan TSEC melorot 1,47% atau 199,29 poin ke level 13.334,18. 

Indeks Australia ASX melemah 0,69% atau 46,90 poin ke 6.713,70. Namun Indeks Shanghai China dan Hang Seng Hong Kong mencatatkan penguatan, masing-masing 0,33% dan 0,45% ke 3.049,16 dan 17.231,55. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (30/9/2022), kelompok pejabat Federal Reserve lainnya memberikan nada hawkish, inflasi Jerman mencapai 10%, dan rencana pajak pemerintah Inggris menjadi sentimen negatif yang terus membebani pasar. 

Kekhawatiran investor saham meningkat, imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) menciut lebih rendah setelah berhari-hari dikejutkan oleh krisis yang mencengkram Inggris. 

Data PMI China akan diawasi ketat pada hari ini dengan ekspektasi tetap terkontraksi. Di tengah tekanan ekonomi, pemerintah pusat bergeser mengizinkan beberapa kota di China menurunkan suku bunga hipotek untuk pembelian rumah pertama sebagai upaya membantu pasar perumahan di negara tersebut. 

Poundsterling memperpanjang kenaikan di hari keempat menyusul laporan Perdana Menteri Liz Truss yang akan bertemu dengan pengawas fiskal negara. Pertemuan ini berpotensi mengarah pada langkah-langkah yang dapat meredakan kecemasan atas rencana pemangkasan pajak pekan ini. 

Sementara kurs Yuan semakin memburuk terhadap dolar AS. Beijing tidak akan dapat mengarahkan ekspektasi investor dengan kurs referensi hariannya. 

"Asumsi kami adalah pemerintah China akan terus melawan ini secara administratif selama mereka bisa, sebelum turun tangan dengan intervensi langsung dan harus mulai menjual cadangan AS," kata Analis Senior Autonomous Research, Charlene Chu. 

Di sisi lain, Nasdaq 100 anjlok hampir 4% setelah Presiden Fed, St. Louis James Bullard mengatakan, investor sekarang telah memahami mereka tidak dapat menghindari kenaikan suku bunga lanjutan dalam beberapa bulan mendatang. 

(FAY)

SHARE