MARKET NEWS

Bursa Asia Dibuka Melemah Dipicu Kenaikan Yield Obligasi AS

Dinar Fitra Maghiszha 28/09/2021 10:10 WIB

Sebagian besar bursa saham Asia-Pasifik dibuka melemah. Hal tersebut imbas dari kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat / US Yield Treasury.

Bursa Asia Dibuka Melemah Dipicu Kenaikan Yield Obligasi AS (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Sebagian besar bursa saham Asia-Pasifik dibuka melemah. Hal tersebut imbas dari kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat / US Yield Treasury. 

Selain itu, reli harga minyak dunia selama lima hari berturut-turut memicu kekhawatiran terhadap inflasi.

Pantauan pasar modal Selasa (28/9), Nikkei 225 Jepang (N225) dibuka melemah di 30.142,38. Pukul 09:18 WIB, N225 turun (-0,44%) di 30.106. 

Kospi Korea Selatan (KS11) dibuka terkoreksi di 3.133,40 dari penutupan sebelumnya di 3.133,64. KS11 bergerak turun (-0,92%) di 3.104,74 pukul 09:41 WIB. 

Shanghai Composite China (SSEC) dibuka turun di 3.577,89 dari 3.582,83. Pukul 09:41 WIB, SSEC menguat (0,08%) di 3.585,52. Hang Seng Hong Kong (HSI) dibuka positif di 24.323,00 dari penutupan sebelumnya di 24.208,78. Pukul 09:28 WIB, HSI bergerak naik (1,35%) di 24.535,20. 

Bursa Wall Street membawa pengaruh terhadap pergerakan saham Asia pagi ini yang disebabkan imbal hasil obligasi / Treasury Yield 10 tahun Amerika Serikat yang naik 3 poin menyentuh 1,50% untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir, dilansir Reuters, Selasa (28/9/2021). 

Sedangkan yield 2 tahun juga naik ke level tertinggi sejak Maret 2020 sejalan dengan banyaknya investor yang mempertimbangkan prospek pemulihan yang lebih cepat. 

"Pejabat bank sentral telah mengatur bagaimana menormalkan kebijakan momenter untuk beberapa waktu ke depan. Proses ini bisa segera dimulai. Realisasi ini bakal berpotensi memicu pergereakan saham serta suku bunga," kata Kepala Investasi AXA Investment Managers, Chris Iggo dalam sebuah catatan. 

Lebih jauh, pasar juga sedang menanti pidato Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dalam pertemuannya dengan sejumlah pimpinan bank sentral di forum Bank Sentral Eropa pada Rabu mendatang.

(SANDY)

SHARE