Bursa Asia Dibuka Menguat, Hang Seng Galau Sendirian
Bursa saham Asia dibuka menguat pada perdagangan Rabu (26/10).
IDXChannel - Bursa saham Asia dibuka menguat pada perdagangan Rabu (26/10). Sementara reli tiga hari Wall Street dirusak oleh kemerosotan pasca-pasar di induk Google Alphabet Inc. dan Microsoft Corp.
Indeks Nikkei Jepang naik 0,88% atau 243,35 poin ke 27.495,97. Indeks Australia ASX menguat tipis 0,08% atau 5,60 poin ke 6.999,30. Indeks Taiwan TSEC nanjak 0,36% atau 39,58 ke 12.705.
Indeks Shanghai China terangkat 0,20% atau 5,91 poin ke 2.983,05. Indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,46% atau 69,27 poin ke 15.096. Dan Indeks Strait Times Singapura naik 1,21% atau 35,42 ke 3.020
Mengutip Bloomberg, kontrak berjangka AS turun di Asia setelah Alphabet anjlok 7,4% dalam perdagangan pasca-pasar karena pendapatan yang berada di bawah ekspektasi. Microsot kehilangan 8,1% menyusul perkiraan pendapatan yang mengecewakan.
Sementara di Korea Selatan, SK Hynix Inc mengatakan, akan memangkas belanja modal tahun depan hingga setengahnya, setelah melaporkan penurunan laba 60% karena permintaan chip memori anjlok.
Di Asia, ada tanda-tanda positif di mana bank sentral China dan regulator valuta asing mengindikasikan mereka akan mempertahankan pengembangan pasar saham dan obligasi yang sehat, sambil menegaskan kembali bahwa mata uang Yuan akan stabil.
Rebound hampir 5% dalam ukuran saham China yang terdaftar di AS membantu memulihkan kembali beberapa rekor kerugian yang diderita setelah Presiden Xi Jinping memutuskan hubungan dengan kepemimpinan kolektif China.
Di sisi lain, treasuries mempertahankan keuntungan dari reli di perdagangan Selasa kemarin dengan imbal hasil tenor 10 tahun turun di bawah 4,10%. Ini setelah data harga rumah AS dan kepercayaan konsumen yang khawatir atas prospek ekonomi. Imbal hasil obligasi pemerintah Australia mengikuti treasuries yang lebih rendah.
Sementara data AS tidak mengubah ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin bulan depan. Itu menambah tanda-tanda bahwa pengetatan moneter yang agresif akan berakhir tahun depan, menghilangkan tekanan dari pasar global.
Analis memproyeksikan tantangan saat ini di Eropa dengan kenaikan jumbo sebesar 75 bps yang diharapkan dari Bank Sentral Eropa. Banyak ekonom menganggap resesi telah dimulai di kawasan Euro.
Untuk mata uang dolar AS naik sedikit setelah turun di perdagangan Selasa. Pound Inggris turun tipis setelah Rishi Sunak sebagai Perdana Menteri Inggris yang baru berjanji untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat pendahulunya, Liz Truss.
(FAY)