MARKET NEWS

Bursa Asia Loyo Tertekan Komentar Pejabat The Fed

Fiki Ariyanti 09/02/2023 09:10 WIB

Bursa Asia dibuka merosot pada perdagangan Kamis (9/2). Hal ini dipicu komentar para pejabat Federal Reserve.

Bursa Asia Loyo Tertekan Komentar Pejabat The Fed. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Bursa Asia dibuka merosot pada perdagangan Kamis (9/2). Hal ini dipicu komentar para pejabat Federal Reserve yang tetap akan mengendalikan laju inflasi. 

Mengutip Bloomberg, Indeks Topix Jepang turun 0,4 persen, Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,6 persen, Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,3 persen, dan Indeks Hang Seng Hong Kong juga ke zona merah dengan penurunan 0,5 persen. 

Sementara Indeks utama Wall Street, yakni S&P 500 keok sebesar 1,1 persen dan Nasdaq 100 yang banyak saham sektor teknologi anjlok 1,8%.

Pelemahan saham-saham di Asia dan AS ini terseret sentimen komentar dari empat pejabat Fed yang berbicara pada acara terpisah Rabu (8/2) dan memperkuat pesan bersama perang melawan inflasi belum berakhir. 

Presiden Fed Bank of New York, John Williams mengatakan, indikasi Fed sebelumnya yang akan melihat suku bunga naik menjadi 5,1 persen tetap akurat. Beberapa investor dan pedagang memperkirakan benchmark Fed akan mencapai 6 persen.

"Saya tidak berpikir The Fed akan memotong (suku bunga)dalam tahun ini," kata Jun Bei Liu, manajer portofolio di Tribeca Investment Partners, Kamis (9/2/2023).

"The Fed berada di belakang kurva dalam hal menaikkan suku bunga mereka dan mereka pasti akan sangat lambat dalam memangkas suku bunga," tambahnya. 

Sementara itu, penurunan 7,7% untuk saham Alphabet Inc. memperkuat pukulan ke saham teknologi karena investor menunjukkan kekhawatiran bahwa chatbot kecerdasan buatan Bard yang baru dapat menghasilkan tanggapan yang tidak akurat. 

Saham Walt Disney Co. melonjak dalam perdagangan setelah jam kerja menyusul pendapatan kuartal keempat yang melampaui perkiraan. Perusahaan meluncurkan restrukturisasi dramatis yang mencakup pemangkasan 7.000 pekerjaan sebagai bagian dari rencana pemotongan biaya USD5,5 miliar.

Di sisi lain, bursa saham Turki menangguhkan perdagangan untuk pertama kalinya dalam 24 tahun menyusul aksi jual yang menghapus miliaran dolar  setelah dua gempa bumi dahsyat. Perdagangan saham Turki akan dilanjutkan pada 15 Februari.

(FAY)

SHARE