Bursa Asia Melemah, Terseret Koreksi Wall Street
Bursa saham Asia cenderung melemah pada perdagangan Rabu (17/9/2025) seiring penurunan di Wall Street semalam.
IDXChannnel – Bursa saham Asia cenderung melemah pada perdagangan Rabu (17/9/2025) seiring penurunan di Wall Street semalam.
Menurut data pasar, pukul 09.33 WIB, Shanghai Composite melemah 0,12 persen, KOSPI Korea Selatan turun 0,95 persen, ASX 200 Australia merosot 0,68 persen, dan STI Singapura terdepresiasi 0,28 persen.
Berbeda, Indeks Nikkei 225 menguat 0,20 persen. Kabar terbaru, data perdagangan Jepang yang lemah memicu kekhawatiran atas perekonomian Jepang yang bergantung pada ekspor.
Menurut Trading Economics, ekspor turun 0,1 persen pada Agustus, penurunan yang lebih kecil dari perkiraan namun menandai penurunan selama empat bulan berturut-turut, dengan pengiriman ke AS anjlok 13,8 persen.
Impor juga menyusut 5,2 persen, melambat dari penurunan 7,4 persen pada Juli namun tetap melebihi prediksi analis yang memperkirakan penurunan 4,1 persen.
Wall Street Terkoreksi
Rekor reli saham AS sedikit tertahan pada Selasa ketika Federal Reserve (The Fed) memulai pertemuan September.
Bank sentral Negeri Paman Sam tersebut secara luas diperkirakan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada Rabu ketika para pejabat The Fed menuntaskan pertemuan dua hari mereka.
Investor juga menunggu untuk melihat “dot plot” The Fed yang menampilkan proyeksi suku bunga hingga akhir tahun, serta mencermati nada Ketua Jerome Powell saat menjawab pertanyaan tentang kondisi ekonomi.
Menurut Dow Jones Newswires, pertemuan September ini membawa drama yang tak biasa: pengadilan banding memblokir langkah Presiden AS Donald Trump untuk memberhentikan Gubernur The Fed Lisa Cook pada Senin malam, sehingga ia tetap dapat berpartisipasi.
Indeks-indeks utama AS sebelumnya mencetak serangkaian rekor dalam beberapa pekan terakhir, sebagian karena antusiasme investor terhadap prospek suku bunga lebih rendah yang diperkirakan memacu kembali perekonomian.
Data penjualan ritel Agustus yang dirilis Selasa juga jauh lebih kuat dari perkiraan, menunjukkan bahwa meski pasar tenaga kerja mulai melemah, belanja konsumen tetap solid.
“Konsumen tampaknya masih sehat meski pasar kerja terlihat melemah,” kata Kepala Strategi Investasi di manajer aset Global X, Scott Helfstein.
Indeks S&P 500 turun 0,1 persen pada Selasa, Dow Jones Industrial Average melemah 0,3 persen atau 126 poin, sedangkan Nasdaq Composite yang sarat saham teknologi turun 0,1 persen, mengakhiri reli enam hari.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS relatif stabil, dengan yield obligasi acuan 10 tahun nyaris tak berubah di 4,025 persen.
Manajer dana global tercatat paling optimistis terhadap saham sejak Februari, menurut survei bulanan terbaru Bank of America. Kekhawatiran responden akan resesi akibat tarif telah berkurang signifikan sejak April. (Aldo Fernando)