Bursa Asia Menghijau Usai Negosiasi Rusia-Ukraina Mengalami Kemajuan
Bursa saham Asia sebagian besar di zona hijau pada perdagangan Rabu (30/3/2022). Indeks MSCI yang mengukur kinerja saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 1%.
IDXChannel - Bursa saham Asia sebagian besar di zona hijau pada perdagangan Rabu (30/3/2022). Indeks MSCI yang mengukur kinerja saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 1%.
Berdasarkan data Investing hingga pukul 10:12 WIB, KOSPI Korea Selatan (KS11) menguat 0,17% di 2.745,55, Hang Seng Hong Kong (HSI) naik 1,05% di 22.147,00, dan Nikkei 225 Jepang (N225) koreksi -1,60% di 27.794.
Shanghai Composite China (SSEC) menanjak 0,67% di 3.225,76, Taiwan Weighted (TWII) tumbuh 0,77% di 17.683,42. Adapun Straits Times Singapura menguat 0,09% di 3.436,31, SET Thailand tumbuh 0,35% di 1.695,66, dan Australia ASX 200 (AXJO) menguat 0,75% di 7.520,00, sementara Indonesia Composite Index / IHSG melambung 0,49% di 7.045,86.
Pasar ekuitas di Asia terdorong sentimen positif dari pembicaraan antara Rusia dan Ukraina yang menghadirkan tanda-tanda kemajuan.
Rusia akhirnya sepakat untuk mengurangi operasi militer di wilayah Kiev, sementara Ukraina mengajukan status netral.
"Di satu sisi ada lebih banyak berita positif mengenai Ukraina, dan pasar mengharapkan kesepakatan damai. Ini membuat bursa saham naik dan imbal hasil obligasi cenderung lebih tinggi. ," kata Ekonom AMP Capital, Shane Oliver, dilaporkan Reuters, Rabu (30/3/2022).
Kenaikan yield obligasi AS turut mendongkrak imbal hasil obligasi di Jepang, di tengah depresiasi yen atas dolar.
Bank of Japan meningkatkan upayanya untuk mempertahankan batas imbal hasil utamanya dengan menawarkan untuk meningkatkan pembelian surat utang negara.
“Saya tidak akan terkejut jika Bank of Japan menetapkan batas yang lebih tinggi untuk hasil JBG 10 tahun – saat ini di 0,25%. Mereka tidak boleh berada terlalu jauh di belakang kurva, karena jika yen melemah lebih jauh di atas level tertentu, hal itu dapat meningkatkan kekhawatiran pasar,” kata Fund Manager Eurizon Fund's Sustainable Japan Equity, Joël Le Saux.
(NDA)