MARKET NEWS

Bursa Asia Menguat, Investor Soroti Aliran Dana

TIM RISET IDX CHANNEL 25/09/2025 10:00 WIB

Bursa saham Asia menguat pada Kamis (25/9/2025) seiring investor bersiap menghadapi aliran dana menjelang akhir bulan dan kuartal.

Bursa Asia Menguat, Investor Soroti Aliran Dana. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia menguat pada Kamis (25/9/2025) seiring investor bersiap menghadapi aliran dana menjelang akhir bulan dan kuartal.

Menurut data pasar, pukul 09.49 WIB, Indeks Nikkei Jepang naik 0,17 persen setelah melonjak 7 persen sebulan dan 13 persen sepanjang kuartal. Sementara itu, indeks saham unggulan China terkerek 0,68 persen, dan Hang Seng Hong Kong mendaki 0,08 persen.

Selain itu, Shanghai Composite juga meningkat 0,14 persen dan ASX 200 Australia tumbuh 0,27 persen.

Berbeda, KOSPI Korea Selatan turun 0,03 persen dan STI Singapura melemah 0,16 persen.

Kontrak berjangka S&P 500! dan Nasdaq! naik tipis 0,1 persen menjelang serangkaian pernyataan pejabat Federal Reserve yang akan dipantau ketat pasar. Presiden Federal Reserve (The Fed) San Francisco Mary Daly mengatakan pemangkasan suku bunga lanjutan kemungkinan dibutuhkan, meski waktu pelaksanaannya belum jelas.

Ketua The Fed Jerome Powell sebelumnya menyampaikan sikap hati-hati soal pemangkasan lanjutan setelah bank sentral melakukan penurunan suku bunga pertama tahun ini pekan lalu.

“Bergantung pada apakah dana dikelola untuk rebalancing bulanan atau kuartalan, aliran rebalancing diperkirakan memicu aksi jual pada indeks AS dan Jepang,” kata analis IG Tony Sycamore, dikutip Reuters.

“Sebaliknya, pasar saham Jerman dan Australia kemungkinan menjadi penerima aliran beli rebalancing,” imbuh Sycamore.

Di Wall Street, indeks utama ditutup melemah untuk sesi kedua berturut-turut karena investor merealisasikan keuntungan dari saham-saham yang mencapai rekor.

Pasar berjangka masih memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Oktober sebesar 92 persen, namun total ekspektasi penurunan suku bunga menyusut menjadi 100 basis poin dari 125 basis poin beberapa pekan lalu.

Selanjutnya, perhatian pasar akan tertuju pada data ekonomi AS, termasuk indeks inflasi pilihan The Fed, laporan Personal Consumption Expenditures pada Jumat, serta estimasi final PDB kuartal II pada Kamis. Ancaman penutupan pemerintahan AS juga menjadi sorotan.

Pasar obligasi AS bergerak fluktuatif seiring penyerapan pasokan besar obligasi korporasi dan pemerintah. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun bertahan di 4,1408 persen setelah naik 3 basis poin pada perdagangan sebelumnya, membalikkan penurunan pada Senin.

Departemen Keuangan AS akan melelang obligasi tenor tujuh tahun senilai USD44 miliar pada Kamis, setelah sebelumnya melelang obligasi tenor lima tahun dan dua tahun awal pekan ini. (Aldo Fernando)

>

SHARE